Dedi Kurniawan Masih Memendam Cinta pada Istrinya yang Hendak Diceraikan, Berujung Maut

Sabtu, 28 November 2020 – 00:50 WIB
Kapolres Batang AKBP Edwin Louis Sengka didampingi Kasatreskrim AKP Budi Santosa saat gelar perkara kasus suami bunuh istri di Mapolres Batang, Jumat (27/11). Foto: ANTARA/Kutnadi

jpnn.com, BATANG - Suami tega membunuh istrinya yang jenazahnya diletakkan di pinggir jalur pantai utara (pantura) Kecamatan Banyuputih, Batang, Jawa Tengah.

Polres Batang AKBP Edwin Louis Sengka mengatakan bahwa tersangka Dedi Kurniawan (25) warga Kecamatan Reban tega membunuhnya istrinya bernama Rena Yulianingsih (22) karena cemburu.

BACA JUGA: Sebegitu Bencinya WP kepada Presiden Jokowi

"Sebelum dibunuh, tersangka sempat menganiaya istrinya. Untuk menghilangkan jejak kejahatannya, jenazah korban dibawa ke pinggir jalur pantura agar terkesan tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Namun, berkat kejelian petugas, dapat diketahui jika korban tewas akibat dibunuh," katanya, Jumat (27/11).

Menurut Edwin, status pasangan suami istri ini dalam proses persidangan perceraian di pengadilan negeri.

BACA JUGA: Prajurit TNI Perempuan Dipepet Pengendara Ojol, Nekat, Hanya Hitungan Detik

Namun, kata dia, tersangka masih memendam rasa cinta terhadap istrinya sehingga dirinya merasa cemburu saat mengetahui Rena Yulianingsih melakukan obrolan (chat) singkat melalui WhatsApp dengan pria lain.

"Tersangka yang merasa cemburu kemudian menyuruh temannya bernama Dwi Setyo (27) untuk menjemput korban dan membawanya ke indekos, Desa Kalibalik, Kecamatan Banyuputih. Di indekos itulah, tersangka dibantu temannya menganiaya korban hingga meninggal, kemudian korban diletakkan di pinggir jalan pantura," katanya.

Akibat perbuatannya, tersangka akan dijerat Pasal 351 Ayat (3) KUHP dengan ancaman pidana 7 tahun penjara dan Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.

Tersangka Dedi Kurniawan mengaku merasa cemburu ketika istrinya sedang bernyanyi dengan pria lain sehingga muncul niat untuk menganiaya korban.

"Saya cemburu karena dia (istri, red.) bernyanyi dengan pria lain di sebuah tempat karaoke. Oleh karena itu, saya memendam emosi dan menyuruh teman untuk membawa istrinya ke indekos," katanya.

Adapun ide meletakkan jenazah istrinya di pinggir jalan pantura, kata dia, berasal dari temannya, Dwi Santosa (27) warga Kecamatan Tersono.

"Teman saya yang memberikan ide agar jenazah diletakkan di pinggir jalur pantura. Tujuannya adalah untuk menghilangkan jejak kematian korban akibat kecelakaan lalu lintas," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler