jpnn.com, PURWAKARTA - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi marah-marah di Purwakarta, Jawa Barat, Senin (11/10).
Mantan Bupati Purwarkarta ini marah bukan tanpa sebab.
BACA JUGA: Cara Jitu Mengobati Dengkuran Saat Tidur, Sederhana Sekali
Dia geleng-geleng kepala melihat kesemrawutan dan kemacetan yang sering terjadi di sekitar Pasar Ki Sunda atau Pasar Leuwipanjang.
”Pasar itu sudah dibangun dengan anggaran miliaran rupiah, gratis untuk pedagang,” ujar Dedi, di Purwakarta.
BACA JUGA: Efektivitas Vaksin ini Cegah COVID-19 Hanya 47 Persen Setelah 6 Bulan
Dia melihat pasar tersebut kini kumuh dan semrawut.
Banyak pedagang yang berjualan di badan jalan yang merupakan hak pejalan kaki dan mengganggu arus lalu lintas kendaraan.
BACA JUGA: 3 Aksi Spontan Presiden Jokowi di Papua yang Membekas di Hati
Tidak hanya itu, lahan parkir juga telah berubah fungsi menjadi tempat berjualan pedagang.
Sementara kendaraan justru parkir di pinggir jalan dan menyebabkan kemacetan terutama di pagi hari.
Dedi kemudian meminta semua pedagang yang berjualan di pinggir jalan dan bukan pada tempatnya untuk ditertibkan.
Menurut dia, pasar tersebut merupakan aset pemerintah, bukan aset pribadi para pedagang.
Atas hal tersebut semua pedagang harus taat aturan.
“Semua harus ditertibkan. Sekarang sosialisasi, besok bongkar. Semua yang melanggar harus ditertibkan,” katanya.
Dedi Mulyadi mengatakan pasar tersebut dulu dibiayai oleh pemerintah dengan anggaran puluhan miliar rupiah.
Tujuannya, agar para pedagang dapat kios gratis, tidak terlibat utang ke pihak ketiga.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang