Defisit Melebar, Rizal Ramli: Kalau Solusinya Selalu Sama, Ya Jadi Beban

Kamis, 24 Oktober 2019 – 20:52 WIB
Rizal Ramli. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian era pemerintahan Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli menyoroti persoalan kemungkinan defisit anggaran pendapatan belanja negara (APBN). 

Menurut Rizal, tim ekonomi pemerintah memang sudah sanggup mendeteksi melebarnya defisit APBN itu, tetapi solusi yang mereka pikirkan dan disiapkan, kemudian ditempuh selalu sama atau yang itu-itu saja.  

BACA JUGA: Utang Berujung Maut, Pasutri dan Tetangganya Bersimbah Darah

“Coba cari cara lain, dan hindari solusi tambah utang, sebab cara itu memang terhitung cukup mudah tetapi bebannya paling berat," kata Rizal Ramli di Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui perkiraan soal defisit  APBN yang kemungkinan makin melebar. Hal itu diakui Mulyani usai menghadiri Rapat Kabinet Terbatas di Istana Negara, Jakarta, Kamis (24/10). 

BACA JUGA: Kesal Menteri Enggar Tak Ditangkap, Rizal Ramli Ejek KPK

“Melihat penerimaan dari sejumlah sektor yang kurang membaik, defisit  kemungkinan melebar,” kata Sri.

Rizal mengatakan, selama ini tax ratio cukup rendah lantaran tim ekonomi hanya menghabiskan energi untuk menguber wajib pajak yang kecil-kecil dan menengah. Akibatnya, ujar dia, realisasi penerimaan pajak tidak mencapai target. Sampai akhir Desember 2019 diperkirakan 82-85 persen dari Rp1. 577,56 triliun yang dipatok pada APBN 2019. 

Rizal mengusulkan tim ekonomi serius mengejar big fish atau wajib pajak dan  korporasi besar, dan perusahaan asing yang selama ini beroperasi di Indonesia. 

"Toh pemerintah di negara asal para korporasi itu sangat sangat ketat dalam soal pajak," lanjutnya.  

Karena itu, Rizal mendesak tim ekonomi harus lebih kreatif dari sekadar hanya berutang. Apalagi, kata Rizal, baru-baru ini Sri menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan ( PMK) Nomor 144 tahun 2019 tentang Perkiraan Defisit dan Tambahan Pembiayaan Defisit APBN 2019, yang dianggap sebagai solusi atas defisit itu. 

Menurut Rizal, kalau solusinya utang lagi, selain menjadi beban di masa yang akan datang, itu juga menjelaskan bahwa memang miskin kreativitas dalam menggali sumber penerimaan yang lain. 

Seharusnya, kata Rizal, tim ekonomi lebih berani dan kreatif mencari sumber pendapatan yang lain.(boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler