jpnn.com, SURABAYA - Partai Gerindra siap menggalang koalisi partai menengah untuk mengusung calon yang siap menjadi tandingan Wakil Gubernur Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018
Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad mengatakan, pihaknya telah siap menjalin koalisi dengan partai lain. Bahkan siap juga menjadi pemimpin. Hal tersebut sesuai hasil komunikasi secara intensif oleh elit partai di Jatim.
BACA JUGA: PT 20-25 Persen, Prabowo Tak Setuju, Mas Tjahjo Bilang Begini...
"Kami sudah berkomunikasi dengan Golkar, PAN, PKS dan Nasdem. Diantaranya juga telah menawarkan wakil. Seperti PAN yang menyodorkan nama Pak Masfuk (Ketua DPW PAN Jatim). Kemudian Nasdem ada Pak Hasan (Hasan Aminuddin) dan Rendra (Rendra Kresna)," ujar Sadad, Jumat (28/7).
Mengenai nama sosok cagub, politisi yang juga duduk sebagai angota DPRD Jatim tersebut belum ada keputusan. Masih perlu duduk bersama untuk merembukkan hal tersebut. "Nanti kita putuskan bersama dengan partai lainnya," jelasnya.
BACA JUGA: Hamdalah, Komunikasi Prabowo dan SBY Mulai Cair
Hitung-hitungan kasarnya, bergabungnya empat partai tersebut berarti bakal terbentuk koalisi partai besar. Sebab, kalau digabungkan semuanya total ada 41 kursi.
Rinciannya, Gerindra 13 kursi, Golkar 11 kursi, PAN 7 kursi, PKS 6 kursi dan Nasdem 6 kursi. Ini lebih dari cukup untuk mengusung pasangan calon maju di Pilgub Jatim.
BACA JUGA: SBY: Pemegang Kekuasaan Jangan Sampai Melampaui Batas
Karena berdasarkan Peraturan KPU nomor 6 tahun 2016 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, syarat pertama bagi partai yang ingin mengusung calon sendiri adalah 20 kiri atau gabungan partai.
Sebagai pemilik kursi terbanyak, lantas siapa yang jadi gambaran partai berlambang kepala Burung Garuda itu. Sadad menjawab, pihaknya akan mencari lawan yang pas bagi Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
"Kami tidak mau di Pilgub Jatim nanti ada calon tunggal. Artinya, kami bakal menyiapkan kandidat lain yang bisa mengalahkan Gus Ipul," ungkapnya.
Dia memastikan, nama tersebut tidak terlalu jauh dari kalangan Nahdatul Ulama (NU). Hingga saat ini, Sadad masih menggodok beberapa nama berdasarkan hasil survei yang dilakukan untuk dikerucutkan sebagai pasangan calon. (bae/jay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat-Gerindra Sepakat, Tapi Ogah Berkoalisi
Redaktur & Reporter : Soetomo