Deklarasi Koalisi Perubahan Batal, Konon NasDem, Demokrat, dan PKS Sulit Disatukan

Kamis, 10 November 2022 – 20:51 WIB
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) bersama calon presiden yang diusung Nasdem pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Anies Baswedan. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean menyoroti batalnya deklarasi Koalisi Perubahan yang direncanakan Partai NasDem pada 10 November 2022, bertepatan dengan Hari Pahlawan.

Koalisi Perubahan terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

BACA JUGA: Bahas Koalisi Perubahan, Andi Arief Singgung Soal Burung Hantu


Ferdinand Hutahaean. Ilustrasi Foto: Ricardo/dokumentasi JPNN.com

Penjajakan koalisi itu kian intens setelah Ketua Umum Partai NasDem mengumumkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden atau capres yang akan diusung parpolnya di Pilpres 2024.

BACA JUGA: Kamhar Demokrat Optimistis Koalisi Perubahan Bakal Terbentuk

Ferdinand menilai sejak awal koalisi tersebut rapuh. meskipun elite ketiga partai itu terlihat happy dalam beberapa kali pertemuan.

"Kenapa rapuh? Karena NasDem itu terburu-buru mendeklarasikan Anies," ucap Ferdinand kepada JPNN.com, Kamis (10/11).

BACA JUGA: Konon, Ada Kekuatan Mencoba Menjegal Pembentukan Koalisi Perubahan

Dia menilai langkah Nasdem mendeklarasikan Anies Capres 2024 membuat PKS yang selama ini merasa lebih dekat dengan eks gubernur DKI Jakarta, kehilangan.

"Lalu, Demokrat mencoba merebut posisi kedua, wakil, akhirnya, kan, tidak kebagian jatah PKS-nya. Maka akan sangat sulit menyatukan mereka ini," tutur Ferdinand.

Menurut Ferdinand, kalau sejak awal NasDem, Demokrat, dan PKS ingin mendeklarasikan koalisi, maka dahulukan saja berkoalisi, sedangkan pasangan yang akan diusung bicarakan belakangan.

Namun sekarang, setelah mencermati manuver masing-masing parpol yang akan membangun Koalisi Perubahan, eks politikus Demokrat itu menilai ketika parpol itu akan sulit jalan terus.

"Kecuali PKS sama Demokrat mau mengalah, menyerahkan kursi nomor dua kepada orang lain nonpartai. Cuma ini akan sulit terjadi karena dua partai ini akan merasa dirugikan," tutur Ferdinand Hutuahaean.

Sebelumnya, Deputi Bappilu Demokrat Kamhar Lakumani menyebut ada kelompok yang memiliki kekuatan mencoba menjegal terbentuknya poros Koalisi Perubahan untuk Pilpres 2024.

"Ada berbagai upaya dan kekuatan yang mencoba mengganggu dan menghalang-halangi," ujar eks aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu melalui layanan pesan, Kamis (10/11).  (fat/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Susi ART Ferdy Sambo Mendiskreditkan Brigadir Yosua, Reza Indragiri: Menyedihkan


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler