jpnn.com - NARATHIWAT - Sedikitnya tiga tewas dan 13 orang menderita luka serius dalam ledakan beruntun delapan butir bom dalam waktu hampir dua jam, di Narathiwat, Thailand, Kamis (17/9) malam.
Insiden mengenaskan yang terjadi berawal dari pukul 7:25 malam hingga pukul 9:15 malam itu menargetkan anggota penjaga dan kawasan perumahan serta tempat usaha.
BACA JUGA: EDAN! Di Negara Ini Sedang Musim Rombak Miss-V Jadi Bentuk Love
Kepala Polisi Daerah Ranget, Kolonel Phakdee Prechachon mengatakan bom-bom diaktifkan dengan menggunakan jam dan ponsel.
Bom pertama meledak pada pukul 7:25 malam di toko yang menjual sarang burung di Jalan Rangetmanga, Mukim Tanjung Mas tetapi tidak ada yang terluka atau mati.
BACA JUGA: Ternyata, Uang Santunan Korban Crane dari Kantong sang Raja
Tidak ada kematian atau cedera juga dalam ledakan kedua, keempat dan kelima.
Namun begitu, ledakan ketiga yang terjadi pada pukul 7:35 malam, sebuah bom yang dipasang pada sebuah sepeda motor curian dan diletakkan di depan sebuah toko kelontong yang jaraknya 30 meter dari bom kedua menyebabkan dua kematian yaitu seorang anggota penjaga dan seorang warga sipil.
BACA JUGA: Rasain... Si Penyelundup Ratusan Warga Bangladesh Itu Kena Batunya
Insiden itu menyebabkan 14 orang lainnya cedera termasuk empat anggota penjaga dan sepuluh orang sipil.
Seorang dari orang sipil yang terluka, kemudian meninggal setelah mendapat perawatan di rumah sakit Narathiwat Rachanakarin pada Jumat pagi.
Kepala Polisi Provinsi Perbatasan Selatan Letnan Jenderal Anurut Kerisana yang turun lapangan melihat lokasi kejadian pagi ini mengatakan, hasil penyelidikan tim jihandak, sepeda motor yang dipasang bom itu adalah milik Angchasa Fornsuwang, 17, pelajar wanita College Teknik Narathiwat yang mati ditembak pada 14 September lalu.
"Saat itu sepeda motor korban dilarikan dua tersangka," kata dia.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Thailand Berharap Malaysia Izinkan Interogasi Tiga Tersangka Bom Bangkok
Redaktur : Tim Redaksi