Sharon Frey, salah seorang yang memimpin sebuah ujicoba yang didanai pemerintah di Saint Louis University, mengabarkan bahwa para peneliti saat ini terus bekerja siang dan malam untuk mengatur pelaksanaan kegiatan ini sekaligus merekrut para sukarelawan (untuk diujicoba)
BACA JUGA: Gempa Kuat di Jepang dan Andaman
Demikian seperti diberitakan AP dan dirilis situs Oneida Dispatch, Selasa (11/8) pagi."Biasanya, program semacam ini butuh waktu setahun untuk mengerjakannya," ujar Frey yang adalah pakar di bidang penyakit menular itu
Disebutkan pula, sekitar 2.800 orang akan berpartisipasi dalam ujicoba ini
BACA JUGA: Australia Ragukan Kematian Noordin
Saint Louis University sendiri akan melalukan ujicoba terhadap 200 orang dewasa dan 200 anak-anakPara pejabat kesehatan AS sendiri berharap dapat menyediakan sekitar 160 juta dosis vaksin di musim gugur ini, dengan gelombang pertama diharapkan keluar September depan
BACA JUGA: Morakot Paksa Sejuta Jiwa Dievakuasi
Program studi ini sendiri nantinya akan memastikan keamanan dan efektifitas dari vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan oat-obatan, sekaligus memantau pengukuran dosis yang tepat serta apakah vaksin ini dapat diberikan bersamaan dengan vaksin flu musiman.Peserta ujicoba disebutkan akan diberikan masing-masing kombinasi dua suntikan yang berbeda, dari vaksin flu babi yang dikembangkan oleh Sanofi Pasteur dan CSL Limited, serta sebuah vaksin flu musimanFrey menjelaskan, data dari hasil ujicoba itu nanti akan langsung diserahkan untuk dianalisa oleh lembaga obat dan makanan AS, Food and Drugs Administration (FDA).
Sementara pejabat lain, Dr Anne Schuchat mengatakan, bahwa ada kemungkinan pemerintah AS akan segera saja memulai program vaksinasi publik sebelum semua hasil ujicoba diselesaikanDr Schuchat sendiri adalah salah seorang koordinator untuk program vaksinasi flu dari lembaga CDC (Centers for Desease Control and Prevention) AS(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Tabrak Heli, 9 Tewas
Redaktur : Tim Redaksi