jpnn.com, BANYUWANGI - Pemerintah pusat telah menetapkan Bandara Banyuwangi menjadi bandara penunjang ajang Annual Meeting IMF - World Bank yang akan digelar di Bali pada Oktober 2018 mendatang. Rencananya, akan ada delegasi dari sepuluh 10 negara yang akan mendarat di Bandara Banyuwangi.
Kabar tersebut disampaikan Dirut Angkasa Pura (AP) II Mohamad Awaluddin saat menggelar pertemuan dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu (13/6).
BACA JUGA: Tentang Bandara Banyuwangi yang Berkembang Pesat
”Pertemuan tahunan IMF-World Bank ini, rencananya ada 17 ribu delegasi yang hadir. Kita sudah memilah, ada sekitar 10 negara delegasi yang rencananya akan kita daratkan di Banyuwangi,” ujarnya, seperti diberitakan Radar Banyuwangi (Jawa Pos Group).
Sebagai pengelola Bandara Banyuwangi, AP II telah mengebut sejumlah pembangunan infrastruktur penunjang menyambut pertemuan tahunan bergengsi tingkat dunia tersebut. Beberapa infrastruktur yang dimaksud antara lain, perpanjangan dan pelebaran landasan pacu (runway), perluasan lapangan parkir pesawat (apron), hingga penebalan landasan.
BACA JUGA: Sampah di Tabanan Bakal Beres Sebelum Annual Meeting IMF-WB
Awaluddin lalu merinci, pekerjaan yang tengah dilakukan, antara lain pekerjaan penambahan runway, dari yang semula 2.250 meter menjadi 2.500 meter. Runway juga dalam proses pelebaran menjadi 45 meter. Tebal landasan ditingkatkan menjadi PCN 56.
”Penebalan landasan ini dilakukan akhir Juni. Apron juga bakal ditambah 23.000 meter persegi, sehingga total menjadi 41.000 ribu meter persegi,” kata dia.
BACA JUGA: Pak Luhut dan Bu Sri pun Kaget Melihat Bandara Banyuwangi
Awaluddin menyebut, semua pengerjaan tersebut akan selesai awal September. ”Artinya kesiapan untuk pertemuan IMF-World Bank aman. Dengan spesifikasi infrastruktur seperti itu juga, Banyuwangi sudah bisa jadi international airport,” ujarnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan, Pemkab Banyuwangi siap mendukung pemerintah pusat untuk menyukseskan agenda besar internasional IMF-World Bank itu. Bahkan, Anas menyetujui penggunaan bangunan ruang tunggu very important person (VIP) di kawasan Bandara Banyuwangi menjadi terminal bagi penerbangan internasional.
Anas menuturkan, PT AP II juga bisa mulai membangun restoran underground, yakni di bawah hamparan rerumputan hijau dari masterplan bandara yang telah disusun.
”Penambahan parkir juga bisa dilakukan di samping restoran dan pusat makanan ini nanti. Tentunya dengan konsep green airport ini, akan menambah daya tarik tersendiri bagi delegasi yang hadir,” jelas Anas.
Banyuwangi juga telah ditunjuk sebagai daerah yang ditawarkan untuk menjadi tujuan wisata delegasi pertemuan IMF-World Bank dari seluruh dunia.
Sejumlah paket wisata akan ditawarkan, mulai menikmati Gunung Ijen dengan api biru (blue fire) yang fenomenal, wisata petik kopi, hingga beragam atraksi seni yang memikat. (sgt/afi/c1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Citilink Pacu Rute Internasional ke Bandara Banyuwangi
Redaktur & Reporter : Soetomo