jpnn.com, FUKUOKA - Delegasi Kementerian Sosial (Kemensos) dipimpin Sekretaris Jenderal (Sekjen) Harry Hikmat melaksanakan studi praktik penanganan bencana dan layanan terhadap kelompok rentan ke Jepang.
Dipilihnya negara berjuluk Negeri Matahari Terbit sebagai tujuan studi praktik delegasi Kemensos lantaran Jepang dikenal sebagai negara yang telah matang dalam pengelolaan dampak bencana dan sukses melakukan edukasi terhadap warganya dalam mengatasi bencana.
BACA JUGA: Kemensos Rayakan HUT RI dengan Marching Band Disabilitas Hingga Lomba Pakai Baju Adat
"Dalam satu tahun, terjadi lebih dari tiga ribu kejadian. Pemerintah Indonesia bekerja mengatasi, mencegah dan memitigasi bencana," kata Sekjen Harry Hikmat melalui keterangan yang diterima, Rabu (9/11).
Dia menyampaikan Pemerintah Indonesia melalui Kemensos meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak di Jepang dalam penguatan agenda kesejahteraan sosial.
BACA JUGA: Kunjungi Bocah yang Dianiaya Ayahnya, Mensos Risma: Kami Akan Bawa ke Solo
Jepang mencapai sejumlah kemajuan dalam penanganan bencana dan layanan terhadap kelompok rentan.
"Atas arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, kami mengembangkan lumbung sosial untuk mendekatkan bantuan logistik ke lokasi bencana," beber Harry.
BACA JUGA: Mensos Risma Berikan Bantuan di Kalteng, Pejabat Daerah: Terima Kasih Sudah Datang
Kemensos telah bekerja sama dengan Jepang melalui Chiba Institute of Science dalam pengelolaan resiko bencana.
"Kami berharap, dapat menjalin kerja sama lebih erat dan bertukar gagasan dengan pemerintah Jepang, terutama dengan Pemerintah Propinsi Fukuoka dan Pemerintah Kota Kitakyushu," ujarnya.
Delegasi Kemensos juga berkesempatan mengunjungi pusat rehabilitasi anak di Kitakyushu dan perusahaan keramik PT Sun Aqua Toto.
Salah satu anak perusahaan produk Toto yang mendunia ini telah mencapai kemajuan penting dalam pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.
PT Sun Aqua Toto telah mempekerjakan 90 pekerja penyandang disabilitas dari total karyawan 160 orang (65 persen).
Hal ini telah melebihi kuota pekerja penyandang disabilitas yang menjadi ketetapan pemerintah yang sebesar 2,3 persen.
Di sini, rombongan delegasi Kemensos diterima Presiden dan CEO PT Sun Aqua Toto Emi Tanaka.
Sementara itu, saat mengunjungi ke Pusat Layanan Rehabilitas Anak di Kitakyushu, rombongan delegasi Kemensos diterima Wakil Presiden Yuko Tomoguchi.
Kepada Yuko, Sekjen Harry menyampaikan Kemensos mengimplementasikan respons kasus melalui program ATENSI secara efektif, yakni program asistensi rehabilitasi sosial yang menggunakan tiga pendekatan, yakni keluarga, komunitas, dan residential.
"Tahun 2022, program ini telah menjangkau lebih dari 250 ribu penerima manfaat dan masih terus bertambah. Namun, kami tetap perlu meningkatkan kualitas pelayanan kita untuk menjamin kesejahteraan sosial bagi masyarakat yang terbaik," terangnya.
Saat ini, Kemensos mengelola 31 sentra yang melayani rehabilitasi sosial dan layanan bagi kelompok rentan.
Tidak hanya terbatas pada mereka yang membutuhkan rehabilitasi sosial, tetapi juga menjadi tempat penampungan bagi anak-anak dengan penyakit mematikan.
"Kami ikut menghadirkan eberapa kepala sentra dalam kunjungan ini, semoga mereka dapat memetik beberapa pelajaran dari praktik terbaik Pemerintah Kitakyushu," terangnya.
Dalam kesempatan ini, turut dalam rombongan adalah SKM Bidang Pengembangan SDM dan Program Suhadi Lili, Kepala Sentra Kartini Temanggung Rachmad Koesnadi, Kepala Sentra Abiyoso Cimahi Agung Hendrawan, Kepala Sentra Handayani Jakarta Romal Uli Jaya Sinaga, Kepala Sentra Phalamartha Sukabumi Cup Santo, dan Perencana Madya Biro Perencanaan Rabiah. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi