Delegasi RI Bicara Strategi Perlindungan Keluarga Saat Pandemi di Forum ASEAN

Rabu, 30 September 2020 – 20:28 WIB
Pertemuan15 th GO-NGO Forum on Social Welfare and Development (GO-NGO), 16th ASEAN SOMSWD, secara virtual digelar 21-24 September 2020. Foto: Humas Kemensos RI.

jpnn.com, JAKARTA - Degelasi Indonesia mengangkat isu tentang strategi perlindungan keluarga di masa pandemi Covid-19 dalam forum internasional yang berlangsung pada 21-24 September 2020.

Strategi itu disampaikan di pertemuan 15 th GO-NGO Forum on Social Welfare and Development (GO-NGO), 16th ASEAN Senior Officials Meeting on Social Welfare and Development (SOMSWD), 15th ASEAN Plus Three SOMSWD secara daring bertajuk “Strengthening Family Resilience and Solidarity: Braving the Adversity and Adapting to the New Normal”.

BACA JUGA: Temui Jaksa Agung, Mensos Ingin Perkuat Transparansi dan Akuntabilitas Tata Kelola Anggaran

Pertemuan dipimpin Filipina sebagai Chair SOMSWD. Delegasi RI terdiri dari Focal Point SOMSWD Indonesia Dr. Marjuki, perwakilan Biro Perencanaan, Direktorat Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat Kementerian Sosial (Kemensos) RI, serta Direktorat Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN Kementerian Luar Negeri RI.

Ketua Delegasi Indonesia Dr. Marjuki dalam forum menyampaikan upaya pemerintah terkait perlindungan sosial bagi masyarakat, khususnya keluarga terdampak pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Secarik Kertas dari Pinangki untuk Hatta Ali dan ST Burhanuddin, Apa Isinya?

Upaya tersebut dilakukan pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sosial (bansos) untuk 10.000 keluarga pengusaha kecil dan menengah, serta pelayanan konseling secara daring.

Ketua delegasi RI menyampaikan bahwa dukungan dengan pendekatan multi- stakeholders antara pemerintah dan mitra eksternal untuk meningkatkan ketahanan keluarga dalam menghadapi Covid-19.

BACA JUGA: Reaksi Zulkieflimansyah Merespons Pergerakan Fahri Hamzah di Pilkada 2020

“Dampak Covid-19 terhadap keluarga, pemerintah Indonesia menyampaikan Covid-19 membawa dampak negatif bagi keluarga, seperti ketidakstabilan ekonomi dan mengganggu pendidikan,” kata Marjuki.

Menyikapi kondisi tersebut, pemerintahan Presiden Joko Widodo berupaya mengurangi dampak Covid-19 melalui program pembelajaran dari rumah, dengan maupun tanpa teknologi informasi. Serta melalui program konseling secara daring.

Pertemuan the 6th SOMSWD tersebut bertujuan membahas perkembangan implementasi deklarasi, regional framework dan action plan di bawah SOMSWD.

Kemudian, mendiskusikan inisiatif dan kerja sama lintas pilar di ASEAN yang membutuhkan kontribusi dari SOMSWD, serta mengevaluasi perkembangan implementasi strategic framework SOMSWD periode 2016 – 2020, serta rencana pengembangan strategic framework 2021 – 2025.

Selain itu, pertemuan juga mencatat usulan kerja sama lintas pilar yang melibatkan SOMSWD, yaitu Declaration on Gender-Responsive Implementation of ASEAN Community Vision 2025 and SDGs, Bohol TIP Work Plan 2017 – 2020, Culture of Prevention, Ending All Forms of Malnutrition, Narrative of ASEAN Identity, dan Joint Task Force on Humanitarian Assistance and Disaster Relief (JTF-HADR) serta
perkembangan Declaration on Strengthening Social Work Towards Cohesive and Responsive ASEAN Community.

Pertemuan 15th GO-NGO Forum, 16th SOMSWD, 17th APT SOMSWD berjalan dengan baik yang didukung pasrtisipasi aktif dari seluruh negara anggota ASEAN, Plus Three Countries, ASEAN Secretariat, serta mitra eksternal ASEAN.(*/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler