Demam Berdarah Masih Ancam DKI

Sepanjang 2011 Sudah 2.141 Kasus DBD

Jumat, 25 Maret 2011 – 03:53 WIB

PENYAKIT demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius bagi warga JakartaHingga Maret 2011 ini, jumlah kasus DBD di ibu kota telah mencapai 2.141 kasus

BACA JUGA: Bandara Soetta Waspada Teror Bom



Data ini membuktikan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) selama 30 menit yang digelar setiap hari Jumat oleh pemprov belum dilakukan secara optimal
Untuk itu, ke depan kegiatan PSN harus terus ditingkatkan agar DBD benar-benar hilang dari Jakarta

BACA JUGA: DKI Jakarta Sumbang SMK Muhammadiyah 1 Padang



"Tingginya kasus DBD ini membuktikan pemprov belum serius melakukan penanganan," kata Hidayat, Anggota DPRD DKI Jakarta, Kamis (24/3).

Dijelaskan Hidayat, DBD adalah penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian
Harusnya penangananya dilakukan secara sungguh-sungguh

BACA JUGA: Rencana Proyek MRT di Jakarta, Serius Nggak sih?



Selama ini, penanganan DBD hanya dilakukan secara setengah-setengahKalaupun ada kegiatan PSN, biasanya hanya seremonial, yaitu ketika ada kunjungan gubernur atau walikota sajaSementara saat tidak ada kunjungan, PSN tidak pernah dilakukan"PSN hanya seremonial," ujarnya.

Kepala Dinas kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati mengatakan, kasus DBD memang masih adaNamun jumlahnya terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun

Jika pada tahun 2007 kasus DBD mencapai 31.836 kasus, maka pada tahun 2008 turun menjadi 28.361 kasusKemudian pada tahun 2009 kembali menurun dengan jumlah kasus hanya 18.835 kasusDan 2010, jumlah kasus DBD mencapai 12.639 kasus.

Lalu, tren penurunan kasus DBD juga terjadi pada triwulan pertama tahun 2011 ini yang hanya sebanyak 2.141Rincianya, kasus DBD yang terjadi di bulan Januari 2011 sebanyak 1.099, jumlah tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan Januari 2010 yang mencapai 1.486 kasus.

Kemudian, kasus DBD yang terjadi Februari 2011 juga mengalami penurunan yaitu sebanyak 802 kasusAngka ini juga jauh lebih rendah dari kasus DBD di Februari 2010 yang cukup tinggi sebanyak 1.815 kasusBegitu juga dengan kasus DBD per 23 Maret 2011 tercatat baru mencapai 240 kasus, jumlah ini sangat jauh menurun bila dibandingkan dengan kasus DBD yang terjadi pada bulan yang sama tahun 2010 yang mencapai 2.570 kasus“Kalau lihat data tersebut, terjadi penurunan yang sangat signifikan sejak bulan Februari dan Maret 2011,” kilah Dien.

Menurutnya, salah satu kunci keberhasilan dalam menurunkan kasus DBD di wilayah DKI Jakarta yaitu dengan melakukan PSN dan menggalakkan gerakan 3M (menguras, menutup, mengubur)Khususnya dalam kondisi cuaca ekstrim yang masih melanda Jakarta dengan intensitas hujan sedang hingga lebat, merupakan waktu tepat bagi nyamuk aedes aegypti berkembang biakPentingnya PSN dan gerakan 3M, karena siklus hidup nyamuk mulai telur hingga dewasa antara 7 sampai 12 hari.

“Kuncinya hanya satu, lakukan PSN dan gerakan 3M secara rutinKomunitas masyarakat harus melakukan hal itu bersama dengan lurah, camat dan walikotanyaJika hal itu dilakukan dengan baik, maka kasus DBD dapat diturunkan setiap bulannya,” ungkapnya.

Selain itu, ketika suatu kawasan ada pasien DBD, Dinas Kesehatan DKI sudah siap untuk melakukan fogging di lokasi yang ada warga terkena DBD“Fogging dilakukan untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus DBD yang dibawa nyamuk aedes aegyptiMakanya kita lakukan hanya diwilayah yang ada warga terkena DBD saja,” tuturnya(wok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Disangka Bom, Ternyata Pakaian Kotor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler