BACA JUGA: Presiden SBY Undang 150 Konglomerat ke Cikeas
Ekonom BNI Ryan Kiryanto mengatakan, peluang rupiah untuk rebound cukup besar
BACA JUGA: Rupiah Lemah, Perbankan Masih Aman
Di antaranya, pemangkasan suku bunga The FedBACA JUGA: Pembukaan BEI Makin Tak Pasti
''Permintaan USD juga sudah makin berkurang,'' tambahnyaSelain itu, dia menyebut sejumlah faktor global juga diharapkan meredakan pasar"Negara-negara G-7 sepakat untuk menyelesaikan krisis global secara bersama-sama,'' katanyaBahkan, G-7 menggandeng G-20 guna koordinasi menyelesaikan masalah
Sentimen positif juga diharapkan datang dari lantai bursaBuyback sejumlah emiten diharapkan mampu mengerek kembali indeks''Saat ini harga saham-saham sudah murah, investor seharusnya rasional membeli (buy on weakness),'' tuturnya
Terlepas dari faktor-faktor tersebut, dia mengaku, sikap investor menjadi kunci''Yang penting, pelaku pasar harus mengedepankan rasionalitas ketimbang kepanikan yang justru akan merugikan diri sendiri,'' jelasnyaRupiah diprediksi berada di posisi support Rp 9.450 per USD, dan resistance di level Rp 9.550
Secara terpisah, pengamat pasar uang Farial Anwar menilai kemampuan bank sentral mengawal rupiah sangat diuji''Kita menunggu seberapa jauh kemampuan BI mengintervensi pasar,'' ujarnya
Dalam rezim devisa bebas seperti saat ini, kata dia, kondisi global jelas akan berimbas ke tanah airItu pula yang membuat rupiah terus lunglai
''Jangan sampai rupiah tembus level Rp 10.000 per USDBI harus kerja keras melakukan intervensi,'' tuturnya(eri/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daihatsu Targetkan Jual 75 Ribu Unit
Redaktur : Tim Redaksi