jpnn.com - JAKARTA - Yudi Karyono, warga Panembahan, Kraton, Yogyakarta melakukan hal unik untuk bisa datang ke Jakarta. Demi menemui Presiden Joko Widodo, pria 52 tahun itu menggunakan egrang dari Yogyakarta hingga Jakarta.
Hari ini Yudi sampai di Balai Kota DKI. Kepada wartawan, ia membeber alasannya datang ke Jakarta dengan menggunakan egrang. "Memerkenalkan alat ini ke Jokowi. Kalau bisa diklaim jadi alat olahraga Indonesia," kata Yudi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (4/8).
BACA JUGA: Pemutakhiran Data PNS Terkait Penentuan Besaran Tunjangan Kinerja
Menurut Yudi, egrang bermanfaat sebagai alat olahraga. Menggunakan egrang, katanya, bisa membantu membakar lemak dalam tubuh.
Egrang yang dipakai Yudi memang tidak seperti lazimnya egrang yang biasa terbuat dari bambu atau kayu. Namun, ia memakai egrang hasil modifikasinya sendiri yang terbuat dari bahan aluminium dan besi. "Biar enak untuk jarak jauh," ungkapnya.
BACA JUGA: BKN Lakukan Pendataan Ulang PNS secara Elektronik
Yudi mengaku memulai perjalanannya dari Yogyakarta pada 10 Juni 2015. Ia membutuhkan waktu 50 hari untuk sampai ke Jakarta.
Dalam perjalanannya, Yudi sempat beristirahat karena saat itu dia menjalani puasa. "Kalau puasa sekali jalan 15 kilometer. Pada saat puasa saya hanya jalan sampai jam 12.00 WIB. Pas puasa nginap di masjid," ucap Yudi.
BACA JUGA: Pak Tedjo Bilang Draf Perppu Pilkada Sudah Siap, Cuma Masih Rahasia
Dalam perjalanannya menuju Jakarta, Yudi mendapat banyak pengalaman menarik. Salah satunya adalah ketika melewati jalur Pantura Jawa. Pada saat itu, masyarakat di sana meminta Yudi agar foto bersama Jokowi.
"Kalau ketemu Pak Jokowi salam dan saya harus foto dengan RI 1. Ini oleh-oleh bagi yang mendukung. Sebelum ketemu saya tidak akan pulang," ujar Yudi.
Namun, pria berperawakan kurus ini juga memiliki pengalaman tidak menyenangkan saat dalam perjalanan menuju Jakarta. Ia sempat jatuh terserempet kendaraan.
Pada saat berada di Balai Kota, Yudi bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Ia meminta dukungan agar bisa bertemu Jokowi. "Cuma minta jalan bertemu dengan Pak Jokowi," tandas Yudi.
Sedangkan Djarot mengatakan, egrang bermanfaat untuk kesehatan dan keseimbangan. "Ini (egrang) untuk keseimbangan berpikir. Ini melatih konsentrasi otak kanan dan kiri. Ini secara tidak langsung akan dilatih," kata Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar ini menambahkan, egrang bisa dilestarikan di desa-desa. Di Jakarta, kata Djarot menjelaskan, egrang bisa dilestarikan di kampung-kampung.
Menurutnya, permainan yang menyehatkan dan mendidik tidak perlu mahal dan canggih. Sebab, mainan bisa dibuat dari bahan-bahan sederhana. "Permainan-permainan yang menyehatkan dan mendidik itu tidak harus mahal, tidak harus canggih, bisa dibuat sendiri," tandas Djarot. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Masukan NU soal BPJS Kesehatan
Redaktur : Tim Redaksi