Demi Bertemu Komisi II DPR, Honorer K2 Ini Rela Jual Kambing

Jumat, 06 Desember 2019 – 16:32 WIB
Ilustrasi demo guru honorer K2 beberapa waktu lalu. Foto: Radar Malang

jpnn.com, JAKARTA - Niat Komisi II DPR untuk mendengarkan langsung masukan dari forum-forum honorer K2 mendapat sambutan positif. Sejumlah pengurus forum ingin datang meski harus berkorban lebih.

"Ya namanya mau ke Jakarta pasti butuh dana besar. Namun, kami pasti datang karena ingin menyuarakan nasib honorer K2 tenaga teknis administrasi (TTA),” kata Ketua Forum Honorer K2 Tenaga Administrasi (FHK2TA) Adi Mulyadi alias Adhim kepada JPNN.com, Jumat (6/12).

BACA JUGA: MPR Minta Pemerintah Bikin Terobosan soal Honorer K2

Dia menyebutkan informasi yang diperoleh akan ada audiensi dengan Komisi II sekitar 17 Desember. Kesempatan ini akan digunakan sebaik-baiknya untuk menyuarakan nasib TTA yang selalu dianaktirikan.

Sejak penerimaan CPNS 2013, honorer K2 TTA dibiarkan tanpa ada penyelesaian. Pemerintah hanya fokus pada guru, tenaga kesehatan, dan penyuluh.

BACA JUGA: Demi Honorer K2, Hugua: Saya Akan Mendekati Pak Tjahjo

"Padahal ada 200 ribuan nasib honorer K2 tenaga teknis administrasi yang butuh perhatian pemerintah. Kami juga kan bekerja," ujarnya.

Begitu besarnya keinginan honorer K2 TTA diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN), menurut Adhim banyak anggotanya yang mau berkorban apa saja untuk menyuarakan aspirasinya. Ada yang kas bon, gadaikan barang hingga jualan kambing.

BACA JUGA: Baleg Ingin Menkeu Hitung Anggaran Pengangkatan Honorer K2

FHK2TA, lanjutnya, harus mengirim perwakilan dalam audiensi nanti. Forum lain sifatnya umum dan FHK2TA hadir atas nama tenaga teknis dan administrasi yang selama ini tidak mendapat perhatian. Ada nilai tersendiri nantinya.

“Kemarin kawan kami sudah ada yang menjual kambingnya, enggak tahu sekarang dia jual apa lagi karena kawan dari Sumut ini semangatnya luar biasa. Kalau soal kas bon sudah jadi makanan honorer K2. Pokoe demi suksesnya audiensi dengan Komisi II DPR kami siap berkorban," tandas Adhim.(esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler