Demi Cinta, Setiawan Jadi Polisi Gadungan

Kamis, 13 Januari 2011 – 02:42 WIB

BATAM - Stelan seragam cokelat itu lengkap dengan atribut logo kepolisianMulai dari tanda pangkat, bet, papan nama, selempang, kopel, sepatu, dan embelen lainnya masih menempel di tubuh pria pengangguran bernama Setiawan Tamba ini

BACA JUGA: Terobos Hadangan Polisi, Pencuri Mobil Didor

Dia adalah otak tujuh kali pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang telah beraksi di Batam
Seperti apa gelagatnya?

Pria 24 tahun ini tergolong nekad

BACA JUGA: Pembalak Liar Nyaris Tewas Dihajar Massa

Seperti dilaporkan Batam Pos (grup JPNN), hampir setiap harinya seragam polisi dengan tanda pangkat brigadir polisi satu (briptu) yang menempel di pundaknya ia gunakan untuk berkeliling di kota ini
Ia nyaris tidak takut kalau dicegat atau berpapasan dengan anggota polisi benaran di jalan raya.

Padahal, ia mengaku berkeliling dengan sepeda motor

BACA JUGA: TKW Jadi Kurir 2 Kg Sabu

Ironisnya, sepeda motor yang ia gunakan itu adalah motor curianUntuk mengelabui orang atau petugas kepolisian, Setiawan mengaku kerap mengenakan jaket agar seragam dinas korps bhayangkara yang dipakainya itu tidak dilihat orang lain.

Orang-orang yang ada disekelilingnya termasuk Novi pacarnya bahkan dikibulinyaHampir empat bulan mengenali pria penganguran yang mengaku hanya lulus SMP ini, mereka tidak mengetahui bahwasannya dia adalah bolisi bodong.

Perawakannya cukup meyakinkanApalagi seragam polisi yang hanya satu stelan di rumahnya itu kerap digunakannya termasuk dalam serangkaian aksi pencurian sepeda motor di kawasan Bengkong dan Batam Kota.

Untuk menunjukan dirinya sebagai anggota polisi benaran, Setiawan ikut melengkapi dirinya dengan sebuah pistol berbahan besi ringanPistol itu ternyata pistol mainan untuk korek api.

Ia selalu menyelipkan pistol mainan ini di pinggangnyaKepada sang pacar, Setiawan mengaku anggota polisi yang dinas di Satuan Samapta atau Sabhara Polresta Barelang.

Ide menyatakan dirinya selaku anggota Polri itu muncul bulan September 2010 lalu setelah melintas di depan matanya seorang wanita berusia 21 tahun yang akhirnya dijadikannya pacar bahkan pasangan kumpul keboUntuk meluluhkan hati gadis yang diincarnya saat tinggal di perumahan Griya Batuaji, Setiawan terpaksa merogoh koceknya dalam-dalam saat itu.

Satu stelan seragam polisi langsung dibelinya termasuk atribut emblen logonya“Habis Rp700-an ribu juga untuk beli seragam ini,” ujar Setiawan di mapolresta Barelang kemarin (12/1).

Wanita berkulit terang yang diincarnya itu akhirnya luluhSetiawan berhasil menggaetnyaTergiur akan rayuan pria yang sebenarnya seorang pengangguran itu, karyawan salah satu PT di Mukakuning ini akhirnya menerima cinta Setiawan”Saya tahunya dia (Setiawan, Red) ini polisiDia ngakunya polisi dan selalu pakai seragam polisi,” ujar Novi di ruang penyidik Polresta Barelang kemarin.

Novi mengaku kian percaya dengan penampilan kekasihnya ituKeduanya bahkan memiliki foto ukuran 8 R yang pemotretannya dilakukan di Panbil Mall, MukakuningDi foto yang dipajang dan bingkai ungu itu, Setiawan terlihat ‘gagah’ mengenakan seragam polisinyaKeduanya terlihat sangat akrab dan menikmati pemotretan sebagai kenang-kenangan itu”Kami foto di Panbil Mall malam hariIni untuk kenang-kenangan,” ujar Setiawan menanggapi foto tersebut.

Salah satu polisi di Mapolresta mengatakan, saat dilakukan penggerebekan di kamar kontrakan Setiawan dan Novi, bingkai foto itu berada di atas lemari merekaDikatakan Setiawan, keberanian dirinya menyamar sebagai anggota polisi itu demi cintanya kepada Novi yang baru dipacarinya tiga bulan sejak pertengahan Oktober lalu.

Setiawan juga terkenal suka gonta ganti sepeda motorTak hanya motor jenis bebekIa kerap kali memboncengi kekasihnya itu dengan motor sport seperti Yamaha VixionIronisnya, semua motor itu adalah hasil curian diotakinya bersama empat pemuda lainnya selama ini.

Kedoknya sebagai polisi palsu akhirnya terbongkar setelah tim buru sergap (buser) Satreskrim Polresta Barelang menciduk dua temannya yakni Wisnu,31, dan Loren,24, pada Selasa (4/1) lalu di Simpang Base Camp Batuaji.

Wisnu adalah penadah motor curian sindikat Setiawan iniMotor itu dibelinya dari tersangka Loren seharga Rp2 jutaPadahal, harga normal motor warna hitam itu pada kisaran Rp20-an juta.

Loren mengaku mendapat tugas dari Setiawan untuk menjualkan motor hasil curian di Bengkong dengan harga sangat miringWalau tanpa dokumen, Loren nekad mencari calon pembeliPasalnya, Setiawan mampu meyakinkannya kalau jika terjadi sesuatu seperti ditilang atau terjaring razia di jalan, dirinya akan mengurus dan bertanggung jawab sebagai anggota polisi.

Sebagai imbalannya, Loren mengaku mendapat uang Rp500 ribu dari SetiawanSetiawan ternyata tidak sendirian mencuri sepeda motor iniIa punya dua teman dekat yakni Johan, 23, dan Rafzan, 23Keduanya merupakan eskekutor dibantu Setiawan yang bertindak selaku ‘polisi’ untuk mengawasi aksi curanmor di berbagai tempat itu.

Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Aries Andhi mengatakan dari hasil penyelidikan, ditemukan empat unit sepeda motor berbagai jenis hasil curian sindikat ini.

Padahal dari pengakuan sementara mereka kata Aries, sudah tujuh unit motor yang digasakTiga unit telah dijual dengan harga rata-rata Rp400 ribu”Kalau motor Yamah Vixion, mereka jual Rp2 juta per unitSedangkan untuk motor bebek harganya hanya Rp400 ribu,” beber alumni Akpol tahun 1997 ini.

Dikatakannya, komplotan curanmor ini diuber setelah tersangka Wisnu dan Loren tak bisa menunjukan dokumen kendaraan mereka saat melintas di BatuajiDari hasil pengembangan, pihaknya cukup kaget dengan informasi ada keterlibatan oknum anggota Polri dalam sindikat ini

Pasalnya lanjut Aries, saat ditangkap, empat teman Setiawan itu mengaku mendapatkan motor-motor curian itu dari seorang anggota polisi berpangkat Briptu”Kami juga nyaris terkecohDi rumah kontrakan Setiawan itu ada fotonya menggunakan seragam polisi,” kata Aries.

Walau rumah kontrakannya telah digeledah, polisi tidak serta meringkus polisi bodong iniIa memilih kabur dari rumah dan bersembunyi di kawasan Regata Batam CentreHingga akhirnya pukul 17.00 WIB Selasa (11/1) lalu, tim buser menyergapnya saat nongkrong di sebuah kedai.

Di rumah kontrakan Setiawan, polisi menemukan sejumlah barang bukti keterlibatan komplotannya dalam aksi curanmor itu antara lain belasan buah kunci bengkel, martil, pistol mainan, satu stelan seragam polisi dan tiga unit sepeda motor dari empat unit yang belum terjual.

Menurut Setiawan, uang hasil kejahatannya itu digunakannya untuk poya-poya bersama sang pacarPadahal, menurut Novi selama pacaran dengan Setiawan, dirinya yang mentraktir pria yang kini disebutnya sebagai pembohong itu.(spt)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani Dibantai, Leher Nyaris Putus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler