Demi Dapatkan Simpati, Ibu Muda Ini Racuni Balita Sendiri

Rabu, 04 Maret 2015 – 18:18 WIB
Lacey Spears dan putranya, Garnet Paul Spears yang masih berusia 5 tahun. Foto: Facebook

jpnn.com - SEORANG ibu muda berusia 27 tahun di Kentucky, Amerika Serikat bernama Lacey Spears terpaksa harus berurusan dengan hukum. Penyebabnya, Lacey didakwa telah mengakibatkan putranya sendiri, Garnet Paul Spears yang masih berumur 5 tahun meninggal dunia.

Lacey disebut mengidap kelainan perilaku. Ia membuat anaknya sakit demi mendapat perhatian dari orang lain baik keluarga, teman-teman maupun layanan medis.

BACA JUGA: Jadi Korban Penjambretan, Perempuan Berhijab Ini Bawa Kabur Motor Penjambret

Menurut para ahli perilaku, kelainan jiwa yang terjadi pada Lacey itu diistilahkan dengan Munchausen syndrome by proxy. Nama sindrom Munchausen itu berasal dari bangsawan Jerman bernama Baron Von Munchausen yang sering membuat cerita-cerita tentang dirinya yang dilebih-lebihkan dan sebenarnya tak pernah terjadi.

Lacey biasanya mengunggah kondisi kesehatan putranya ke internet, baik melalui blog maupun Twitter. Lacey berharap postingannya tentang kondisi kesehatan Garnett bisa mengundang empati dari pihak lain.

BACA JUGA: Wow...Venezuela Usir Halus Puluhan Diplomat AS

Namun, sebuah rekaman menunjukkan Lacay membawa putranya ke kamar mandi rumah sakit dengan membawa sebuah tabung konektor. Setelah itu, Garnet terlihat menderita.

Ternyata, Lacey justru meracuni putranya sendiri dengan memaksanya meminum cairan dengan kadar garam sodium tinggi. Terang saja motif yang bisa dibilang aneh itu membuat penegak hukum keheranan.

BACA JUGA: Duh! Gadis Ini Minta Disuntik Mati

“Motifnya memang aneh dan menakutkan. Tapi ini nyata,” kata asisten jaksa wilayah di Kentucky, Patricia Murphy dalam persidangan yang digelar Kamis (27/2) pekan lalu.

Dalam dakwaan, Lacey sering memaksa putranya mengonsumsi garam di luar batas. Jaksa pun mengantongi bukti bahwa Lacey memang meracuni anaknya sendiri.

Bukti itu di antaranya dua tas mengandung kadar garam tinggi yang ditemukan di apartemen Lacey.  Jaksa bahkan menyebut Lacey meminta temannya untuk menyembunyikan satu tas yang menjadi barang bukti itu.

Namun, pengacara bagi Lacey, Stephen Riebling membela kliennya dari dakwaan jakwa. Menurutnya, tidak ada bukti langsung ataupun saksi-saksi yang menguatkan dakwaan bahwa
perempuan pindahan dari New York itu meracuni putranya sendiri.

Stephen menegaskan, para saksi mata justru menyebut Lacey terlihat hancur dengan kematian putranya. Karenanya, pengacara itu justru menuding rekaman video dari rumah sakit telah diedit.(fox/mirror/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tembak Gelandangan hingga Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler