jpnn.com, TOKYO - Demi membangkitkan ekonomi, pemerintah Jepang akhirnya mencabut seluruh larangan perjalanan domestik yang sebelumnya diberlakukan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Warga pun diimbau untuk kembali melakukan kegiatan wisata.
"Saya ingin orang-orang, sambil tetap mematuhi jarak fisik, untuk melakukan perjalanan wisata. Kami ingin Anda terlibat dalam kegiatan sosial dan ekonomi," kata Perdana Menteri Shinzo Abe saat menyampaikan pidato negara, Kamis malam (18/6).
BACA JUGA: Jepang Akan Izinkan 250 Turis Asing Masuk Setiap Hari
Pelonggaran terbaru ini diterapkan setelah berakhirnya masa darurat, yang memungkinkan orang untuk kembali bekerja serta bar-bar dan restoran dibuka kembali dengan menerapkan langkah-langkah jarak sosial.
Berakhirnya larangan bagi orang untuk meninggalkan prefektur yang terinfeksi juga akan membantu hotel, resor, dan area yang sangat bergantung pada pariwisata.
BACA JUGA: Ogah Kecam UU Hong Kong, Jepang Takut Dihajar Tiongkok?
Namun, upaya pemulihan mungkin berjalan lambat karena banyak orang masih menghindari keramaian dan sebagian besar perjalanan ke Jepang dilarang.
Menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang, hanya 1.700 orang asing tiba di Negeri Sakura itu pada Mei, jumlah terendah sejak 1964.
BACA JUGA: Warga Jepang Hadapi New Normal dengan Rasa Gentar
Dua maskapai besar Jepang, ANA Holdings dan Japan Airlines Co, telah memulai kembali beberapa penerbangan domestik karena permintaan meningkat. Namun, kedua maskapai mengatakan jadwal penerbangan pada Juli masih hanya mencakup setengah yang mereka rencanakan sebelum pandemi.
Selain mengakhiri imbauan tidak melakukan perjalanan domestik, Jepang juga mengizinkan hingga 1.000 orang untuk berkumpul pada acara di dalam maupun luar ruangan. Tim bisbol profesional Jepang juga akan memulai kembali pertandingan hari ini, Jumat (19/6), meskipun tanpa penonton.
Jepang sejauh ini telah mencatat 17.789 kasus virus corona baru dengan 948 kematian. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil