Demi Gelar Doktor, Ada Dosen Bersedia Bayar Sebegini

Kamis, 18 Januari 2018 – 18:25 WIB
Komisioner Ombudsman RI, Laode Ida. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Ombudsman RI Laode Ida mengungkapkan, banyak calon doktor memanfaatkan jasa jurnal internasional berbayar. Demi mendapatkan gelar doktoral, menurut dia, ada oknum dosen bersedia membayar ratusan dolar agar jurnalnya diterbitkan.

“Ini memang sangat memprihatinkan tapi riil di lapangan. Karena harus memenuhi syarat membuat jurnal internasional, para calon doktor ini membayar ke pihak jurnal dengan jumlah variatif,” kata Laode kepada JPNN, Kamis (18/1).

BACA JUGA: Pensiunan Dosen Ditemukan Tewas Membusuk

Jurnal berbayar ini biasanya dimanfaatkan calon doktoral maupun guru besar yang jarang menulis. Kalaupun menulis, tidak ada isinya atau tidak berkualitas.

“Mereka ini hanya memikirkan asal memenuhi persyaratan dan Peraturan Menristekdikti. Yang dikejar kuantitas bukan kualitas. Mereka pun mau-mau saja membayar USD 500 asal tulisannya terpublikasi skala internasional," tuturnya.

BACA JUGA: Kuliah S1-S3 Hanya 6 Tahun Jangan Komersil

Menurut Laode, kondisi ini sangat disayangkan karena bagaimana mutu pendidikan tinggi di Indonesia baik bila para guru besarnya maupun calon doktoral mengandalkan jurnal internasional berbayar.(esy/jpnn)

BACA JUGA: Godok Aturan Akselerasi, Kuliah S1 Sampai S3 Hanya 6 Tahun

BACA ARTIKEL LAINNYA... Targetkan Doktor Muda Unggul di Bidang Riset Meningkat


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler