JOGJA – Kader PDIP terus menunjukan upaya membela ketua umum partainya Megawati Soekarnoputri terkait panggilan pemeriksaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Upaya itu juga ditunjukan ratusan kader dan simpatisan PDIP di Jogja saat mendatangi kantor DPD PDIP DIJ di Jalan Tentara Rakyat Mataram, Selasa (22/2)
BACA JUGA: Pengemis Marak, Walikota Pusing
Mereka menggelar aksi cap jempol darah sebagai bentuk pembelaan terhadap Mega
Yuni yang akrab disapa dengan panggilan Neni itu ikut membubuhkan cap jempol darah di atas kain mori yang dibentangkan di halaman depan kantor partai
BACA JUGA: Mantan Bupati Tobasa Monang Sitorus Ditahan
Aksi itu juga dihadiri sejumlah anggota FPDIP DPRD Kabupaten, Kota, dan Provinsi se-DIJBACA JUGA: Tuntut Penyelesaian Kasus Bansos
Namun Ketua DPD PDIP Idham Samawi tak terlihat di antara peserta aksiRangkaian aksi itu diawali dengan antre simpatisan PDIP saat mengambil jarum sekali pakaiSetelah mengambil jarum, mereka membersihkan jempol dengan alkohol dan kemudian menusukan jarum ke jempol merekaSetelah darah keluar, mereka menempelkan jempol mereka ke kain putih sepanjang 3 meter.
Usai melakukan cap jempol darah, simpatisan Megawati membubuhkan tanda tanganSecara bergantian mereka melakukan aksi ini.
Setelah itu, peserta aksi melanjutkan dengan orasiSecara bergantian, satu per satu perwakilan dari DPC PDIP Bantul, Sleman, Kulonprogo, Gunungkidul, dan Kota Jogja menyampaikan sikap mereka
Wakil Ketua DPD PDIP DIJ Untoro Hariadi mengaku belum dapat memastikan kader partainya yang ikut aksi cap jempol darah“Jumlahnya banyakIni aksi spontan kader-kader PDIP,” kata Untoro“Kami keluarga besar PDIP merasa terkejut atas dipanggilnya ketua umum PDIP, Ibu Hj Megawati Soekarno putri oleh KPK sebagai saksi dalam kasus penyuapan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004Pemanggilan itu kami pandang penuh rekayasa dan sarat kepentingan politikItu jelas bentuk penghinaan terhadap kehormatan dan lambang partai,” ujar Untoro.
Untoro menyatakan, pemanggilan itu penuh rekayasa dan kepentingan politik“KPK telah menjadi alat kekuasaan untuk mewujudkan kepentingan pribadi, kelompok maupun golongan tertentu,” kritiknya.
Untoro juga mengungkapkan rencana untuk memberangkatkan ribuan kader dan simpatisan PDIP Jogja ke Jakarta untuk membela MegaBahkan pihaknya sudah sudah membuka posko Pasukan Bela Anak SoekarnoPosko itu antara lain berada di Bantul.
Sekretaris DPD PDIP DIJ, Bambang Praswanto, juga menuding adanya politisasi hukum dalam proses pengungkapan kasus penyuapan pemilihan DGS BI"Hukum harus jadi alat rakyat mewujudkan keadilan bukan alat kekuasaan,” tegasnya.(kus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejaksaan Tahan Mantan Bupati Tobasa
Redaktur : Tim Redaksi