Demi Melihat Dimas Kanjeng dan Padepokannya

Selasa, 04 Oktober 2016 – 06:43 WIB
Padepoan Dimas Kanjeng dijaga ketat. Foto: Zainal Arifin/Jawa Pos Radar Bromo

jpnn.com - SURABAYA – Rekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukan di beberapa lokasi di Padepokan Dimas Kanjeng, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo kemarin (3/10), berjalan lancar. 

Kekhawatiran akan adanya tindak anarkis dari pengikut setia Kanjeng Dimas Taat Pribadi tidak terbukti. 

BACA JUGA: Ssst..Dimas Kanjeng Sampaikan Pesan Ini Lewat Anggota DPR

Walau masyarakat yang hadir cukup banyak, namun kondisi tetap bisa dikendalikan. Terlebih, sekitara 1.000 personil kepolisian langsung diterjunkan untuk mengamankan lokasi.

Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan memang ada tambahan jumlah personil saat reka ulang kemarin. 

BACA JUGA: Detik-detik Pembantaian Sadis Mantan Sultan di Padepokan Dimas

Tambahan berasal dari Polres Probolinggi dan korps brimob di Watu Kosek. Pihaknya sendiri sesuai yang sudah dipersiapkan sebelumnya hanya mendatangkan sekitaran 300 personil bersenjata lengkap di lokasi. 

’’Syukur kalau keadaannya terkendali, jadi proses rekonstruksinya bisa berjalan lancar,’’ katanya.

BACA JUGA: Tebar Rayuan di Facebook, Pria 42 Tahun Cabuli 150 Bocah

Reka ulang pembunuhan Abdul Gani jadi tontonan seru bagi warga desa Wangkal. 

Selain jarang melihat ribuan polisi bersenjata lengkap, desanya juga tidak pernah dimasuki kendaraan sejenis Barracuda. 

Tak salah, jika sekitaran lokasi reka ulang mendadak jadi tempat wisata bagi warga.

Tidak hanya itu, sebagian warga lain rela berpanas-panasan datang hanya untuk melihat sosok Dimas Kanjeng. 

Sri Wastuti, 46, misalnya, walau tinggal sekitar 7 kilometer dari Padepokan Dimas Kanjeng, tapi dia tidak pernah melihat sosok kyai pengganda uang itu secara langsung. 

’’Lihat di tv saja, tidak pernah melihat langsung,’’ ungkapnya.

Ada juga Nanang Hermanto, 50, yang jauh-jauh datang dari Jombang hanya untuk melihat lokasi Padepokan Dimas Kanjeng. 

Menurutnya, jika tidak ada rekonstruksi semacam itu, dia tidak akan bisa melihat ‘istana’ Dimas Kanjeng secara langsung. 

’’Dari pintu gerbang depan sudah dijaga. Tidak boleh masuk kalau belum jadi pengikut,’’ bebernya. (rid)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kematian Janggal Anak Buah Dimas Kanjeng, Jari Hitam, Kuku Biru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler