Demi Menjaga Nama Besar Persebaya

Rabu, 08 Maret 2017 – 08:26 WIB
Para pemain Persebaya Surabaya sedang latihan. Foto: Angger Bondan/dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Persebaya Surabaya berhasil masuk final Piala Dirgantara 2017. Sudah pasti, targetnya adalah juara.

Ini yang dikatakan pelatih Iwan Setiawan menjelang menghadapi Cilegon United di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu petang (8/3).

BACA JUGA: Jangan Sampai Mat Halil dkk Pulang dengan Tangan Hampa

Skuad Green Force lolos ke final setelah menang 3-0 atas Persibo Bojonegoro di babak semifinal.

Sementara Cilegon United lolos ke final setelah mengalahkan Mojokerto Putera 2-1.

BACA JUGA: Pelatih Persebaya Akui Buta Kekuatan PSN Ngada

Ditanya soal pertandingan di babak final, coach Iwan mengatakan bahwa ia dan tim tidak mau berpuas diri karena ingin menang di final demi menjaga nama besar Persebaya.

“Jelas saya ingin menang. Ini tidak menjadikan kita puas. Karena tim sudah melangkah sejauh ini. Semua tahu bahwa Persebaya adalah klub besar. Saya tidak ingin tim nothing to lose saat di final. Kita harus kejar juara. Kalaupun harus ada yang nothing to lose, itu mungkin Cilegon United,” tegas Iwan.

BACA JUGA: Kesulitan Cetak Gol, Pemain Persebaya Dapat Hukuman

Menghadapi Cilegon United di partai puncak, Iwan mengaku tidak akan mengubah strategi tim karena ia sudah punya pakem dan pola permainan sendiri.

“Perubahan strategi tidak ada, karena tim sudah punya tipe permainan sendiri. Perubahan komposisi pemain mungkin ada. Abdul Azis sayang tidak bisa main di final karena akumulasi kartu. Namun kita sudah siapkan pengganti. Saat pre-season tim saya biasakan menang. Akan ada motivasi dan kami harus siap dengan lawan yang akan tampil ngotot. Pergantian pemain tentu ada, tapi tidak akan lari dari skema yang sudah diterapkan di latihan,” tambahnya.

Berkaca dari perjalanan Persebaya di babak penyisihan grup dan semifinal, tampaknya Green Force akan bermain dengan pola 4-2-3-1, dengan mengandalkan Rahmad Afandi sebagai striker tunggal ditunjang tiga gelandang di belakangnya yaitu Rendi Irawan, Oktavianus Fernando, dan Siswanto.

Sementara Sidik Saimima dan Mibakhus Solikin menjadi penyeimbang di depan empat bek yang bermain sejajar yaitu Mat Halil di kiri, dan duet center bek, M Syaifudin dan Andri Muliadi.

Tinggal bagaimana Iwan mencari pengganti Abdul Aziz di bek kanan, yang tidak bisa tampil karena akumulasi kartu.

Sementara dari kubu Cilegon United, anak latih Arcan Iurie ini optimistis bisa kembali mengalahkan Persebaya seperti di babak penyisihan grup.

“Kami sudah siap di pertandingan final. Meski demikian, harus diakui ini turnamen yang melelahkan karena pemain hanya memiliki waktu satu hari untuk recovery," ujar asisten pelatih Cilegon United, Imam Riyadi.

"Dalam satu pekan, kami harus bertanding empat kali. Ini memang melelahkan,” katanya.

Namun demikian menurut Imam pasukannya tidak kecil hati karena Persebaya pasti juga mengalami hal yang sama.

Mengenai strategi permainan menghadapi babak final ini, Imam mengaku Arcan Iurie masih belum membahasnya.

Namun demikian dia yakin bahwa kemenangan di babak penyisihan grup menjadi bekal bagi Cilegon United bahwa nama besar Persebaya tidak perlu ditakuti. (rak)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelatih Persebaya Kesal, Lini Depan Belum Tajam


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler