jpnn.com - ACARA pelantikan Nuryanto sebagai Penjabat Gubernur Kepri sudah hampir dimulai. Gedung Daerah Pemprov Kepri di Tanjung Pinang sudah disesaki tamu undangan, 30 Desember 2015. Namun sekitar 30-an wartawan masih berada di luar gedung, ogah masuk.
Acho Maddaremmeng sepertinya paham maunya wartawan. Tanpa diminta, Kabag Humas dan Protokol Kemendagri itu menuju ruang VIP, di sisi samping gedung tempat pelantikan. Di sana, Mendagri Tjahjo Kumolo istirahat, setelah sekitar 45 menit naik speedboat dari Batam.
BACA JUGA: Hukuman Angie Disunat, Ini Kata Bu Jenderal Pimpinan KPK
Mantan lurah di daerah Jeneponto, Sulsel itu memberi kode wartawan, agar masuk ke ruang VIP. Sudah tentu para jurnalis bungah, lantaran banyak isu hangat yang perlu penjelasan Tjahjo, terutama soal nasib pilkada di lima daerah yang tertunda. Juga alotnya pembahasan RAPBD Kepri 2016. Ah, rupanya setelah ditunggu beberapa saat, Tjahjo belum juga keluar.
“Tadi saya ketok pintu, saya sampaikan ke Pak Tjahjo, “Pak, banyak wartawan sudah menunggu untuk konpres’. Rupanya Pak Tjahjo bilang, ‘tidak ada konpres, door stop saja,” cerita Bang Acho, panggilan akrab pria kelahiran Gowa itu.
BACA JUGA: Enam Kapolda dan Tujuh Wakapolda Diganti
Benar. Selang beberapa saat, Tjahjo keluar dari ruang. Pintu ruang VIP langsung dikepung wartawan. Tjahjo santai, melayani pertanyaan wartawan dengan uraian yang lumayan panjang.
Ya, Bang Acho adalah sosok yang memerankan diri sebagai jembatan bagi wartawan yang ingin wawancara dengan mendagri, juga dengan sejumlah dirjen. Terutama ketika kondisinya seperti saat di Tanjung Pinang itu.
BACA JUGA: MA dan Dirjen PAS Tukar Data Pidana
Kok sampai ketok pintu mendagri? Gak takut salah di mata bos? Dengan santai Bang Acho menjawab,” Pokoknya saya punya niat baik, menjalankan fungsi saya. Kalau misalnya dinilai salah, ya saya terima, siap salah,” ujarnya kepada JPNN, sembari tertawa lepas.
Namun, ujarnya, selama ini tidak pernah ada masalah. Terlebih, bosnya merupakan sosok yang tidak alergi dengan wartawan. Gampang diwawancarai, dan dekat dengan kalangan jurnalis.
“Saya juga terus berupaya dekat dengan teman-teman wartawan. Saya biasa bilang hai hai sama teman wartawan, dekat, tapi saya tidak pernah mengintervensi materi pemberitaan. Saya tidak pernah bilang, ‘tulis baik-baik tentang Pak Tjahjo ya’. Tak pernah sekali pun saya mengatakan seperti itu,” katanya.
“Pak Tjahjo pernah bilang, ‘gak perlu advertorial, beritakan apa adanya’,” imbuhnya lagi.
Dia yakin, jika dirinya punya hubungan yang manis dengan para jurnalis, maka citra mendagri dan kemendagri sebagai institusi juga akan baik-baik saja.
“Tanpa saya minta, teman-teman wartawan pasti paham mana yang off the record dan mana yang tidak,” pungkas Bang Acho. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hidayat: Begini Cara Mengawali Tahun Baru
Redaktur : Tim Redaksi