jpnn.com - JAKARTA - Kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Australia yang rencananya dilakukan mulai Minggu (6/11) ini, batal.
Kericuhan yang terjadi pada unjuk rasa 4 November menjadi penyebabnya. Pemerintah Negeri Kanguru mengaku memaklumi penundaan tersebut.
BACA JUGA: Ahok Hanya Awal, Ada Target Lain yang Disasar Demo 4/11
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyatakan, keputusan ini diambil karena kondisi di tanah air memerlukan keberadaan Jokowi. Karena itu, Jokowi secara pribadi telah menelepon PM Turnbull untuk menyampaikan penundaan kunjungan tersebut.
"Presiden telah menugaskan Menlu RI untuk membahas penjadwalan ulang kunjungan dalam waktu dekat bersama mitranya dari Australia," ujarnya dalam pernyataan resmi Kemenlu, Sabtu (5/11) kemarin.
BACA JUGA: Wali Kota: Saya Sering Beda Pendapat dengan Ahok karena Bacotnya Terlalu
Arrmanatha meyakinkan penundaan ini tak akan mempengaruhi hubungan diplomat dengan Australia. Menurutnya, hubungan kedua negara saat ini sedang berada pada kondisi yang sangat baik. "Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah Australia yang telah melakukan persiapan yang sangat baik untuk kunjungan Presiden Jokowi," ungkapnya.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Turnbull dalam pernyataan resminya. Menurutnya, dia memaklumi keputusan Jokowi yang akhirnya menunda pertemuan bilateral tersebut. Karena itu, dia mengaku tetap menunggu pertemuan yang bakal dijadwalkan kembali.
BACA JUGA: Demo Damai dan Jakarta Normal, Pariwisata Semakin Menggeliat
"Tentunya kami berdua menyayangkan penundaan ini. Tapi, saya mengerti benar bahwa dia butuh untuk berada di Indonesia," ungkapnya.
Dia pun menyambut baik rencana Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang bakal mengatur penjadwalan ulang dalam waktu dekat. Turnbull menegaskan bahwa agenda yang bakal dibahas tidak akan berubah. Yakni penguatan kerjasama beberapa isu termasuk konter terorisme. (bil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Ada Ulama Meninggal Diduga Picu Kerusuhan
Redaktur : Tim Redaksi