Demo Berujung Ricuh, 4 Satpol PP dan 1 Mahasiswa Terluka

Kamis, 04 November 2021 – 12:08 WIB
Sejumlah mahasiswa melakukan unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Barat, untuk menuntut penuntasan kasus dugaan pelecehan terhadap anak di bawah umur, Rabu (3/11/2021). ANTARA/Teuku Dedi Iskandar

jpnn.com, MEULABOH - Demonstrasi di depan Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Barat di Meulaboh, Rabu (3/11), ricuh. 

Sebanyak empat anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Aceh Barat, dan satu mahasiswa dilaporkan terluka dan cedera akibat kericuhan itu. 

BACA JUGA: Haji Ramli MS Tegaskan Oknum Satpol PP Pukul Mahasiswa akan Dinonaktifkan

Kepala Dinas Satpol PP dan Wilayatul Hisbah Kabupaten Aceh Barat Dodi Bima Saputra mengatakan empat anggotanya terluka dan cedera setelah terjadinya kericuhan saat melakukan pengamanan aksi.

“Empat anggota kami terluka setelah pendemo mendadak mencoba menerobos blokade pengamanan yang sudah kami jaga sesuai dengan batas dan ketentuan,” kata Dodi di Meulaboh, Rabu (3/11). 

BACA JUGA: Kapolsek Membubarkan Acara di Gedung Serbaguna Satpol PP Tulungagung

Dia memerinci dari empat petugas yang terluka dan cedera, satu di antaranya merupakan personel perempuan. 

“Anggota kami cedera akibat terkena tendangan dan pukulan pedemo,” ungkap Dodi.

BACA JUGA: Demo soal RUU di Bristol Ricuh, Boris Johnson Dukung Kepolisian

Dia menuturkan bahwa pengamanan aksi unjuk rasa tersebut dilakukan bersama petugas kepolisian dari Polres Aceh Barat.

Dodi membantah adanya seorang mahasiswa  yang terluka akibat terkena pukulan petugas.

Menurutnya, mahasiswa yang terluka tersebut diduga terluka setelah terjadi aksi saling dorong bersama petugas saat kericuhan terjadi.

“Ada salah satu anggota pedemo yang cedera dan jatuh itu akibat teman-teman mereka menarik sendiri temannya hingga jatuh ke lantai,” kata dia.

Dodi menjelaskan berdasarkan laporan intelijen di lapangan, pihaknya menduga para pengunjuk rasa diduga sudah menyusun rencana untuk membuat keributan saat berlangsung aksi demo di depan gedung pemerintah daerah setempat.

Sandy Mulyadi, seorang mahasiswa yang terluka saat terjadinya kericuhan mengatakan dirinya mengalami luka di bagian kepala kiri, setelah terkena pentungan petugas pengamanan.

Dia juga mengaku mengalami memar di bagian badannya setelah terkena pukulan.

“Jadi, tadi juga sudah divisum juga di rumah sakit,” ujarnya.

Dia mengaku masih merasakan sakit setelah terjatuh dan terkena pukulan saat terjadinya kericuhan. 

Sejumlah rekannya yang lain seperti Alfarabi Harley, Yandi Masfizan, Rosa Amelia, juga ikut terkena pukulan saat terjadinya kericuhan. (antara/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler