Demo Buruh di 100 Daerah, Hari Ini di Depan Kantor Anies Baswedan

Rabu, 30 Oktober 2019 – 05:27 WIB
Demo buruh menolak upah murah hari ini akan berlangsung di Balai Kota Jakarta. Ilustrasi Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Aksi unjuk rasa alias demo buruh akan berlangsung hari ini (30/10) di depan Balai Kota DKI Jakarta, menyuarakan penolakann terhadap kenaikan upah minimum (UMP) tahun 2020 sebesar 8,51 persen.

Massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ini dipimpin Said Iqbal.

BACA JUGA: Diminta jadi Wamen, Presiden Buruh Pilih Konsentrasi jadi Komut

"Untuk menyuarakan penolakan terhadap kenaikan UMP sebesar 8,51 persen, ribuan buruh akan melakukan aksi unjuk rasa di Balaikota DKI Jakarta," ujar Presiden KSPI Said Iqbal dalam siaran pers yang diterima ANTARA, Selasa (29//10).

Said Iqbal mengatakan kenaikan UMP dan UMK tahun 2020 sebesar 8,51 persen berasal dari formula yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

BACA JUGA: Harapan Para Buruh Untuk Menaker Baru Ida Fauziah

Hal itu disampaikan dalam Surat Edaran Menaker No.B-M/308/HI.01.00/X/2019 perihal Data Tingkat Inflasi Nasional dan PDB Tahun 2019.

Surat edaran itu mengatakan UMP 2020 akan diputuskan per 1 November 2019. Sedangkan UMK diumumkan pada tanggal 21 November 2019.

BACA JUGA: Pengusaha Dilarang Kurangi Upah dengan Dalih Sesuaikan UMP

Said yang juga Presiden FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Indonesia) itu mengatakan, buruh menuntut agar PP 78/2015 segera direvisi sesuai janji dari Presiden Joko Widodo ketika bertemu perwakilan buruh.

"Baru setelah itu, melakukan survei kebutuhan hidup layak (KHL) di pasar sebagai dasar penetapan nilai UMP/UMK," ujar Said Iqbal.

Said Iqbal menjelaskan, jumlah item KHL yang dipakai untuk survey adalah 78 item sesuai hasil kesepakatan Dewan Pengupahan Nasional. "Perkiraan KSPI, jika menggunakan 78 item KHL maka kenaikan UMP 2020 adalah berkisar 10 hingga 15 persen," kata Said Iqbal.

Dia mengatakan, selain berdemo di depan Balai Kota DKI Jakarta nantinya buruh dari Banten, Jawa Barat, dan Jakarta akan melakukan unjuk rasa di kantor Kementerian Ketenagakerjaan pada tanggal 31 Oktober 2019.

"Secara bergelombang, KSPI dan elemen buruh yang lain akan melakukan aksi di 100 kabupaten/kota basis industri," kata Said Iqbal. Aksi tersebut akan diselenggarakan dalam rentang waktu tanggal 1 - 15 November 2019.

Adapun tuntutan dalam aksi tersebut adalah tolak PP 78/2015 dan naikkan UMP/UMK tahun 2020 berkisar 10 hingga 15 persen. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler