Demo di Kantor BP Batam Ricuh, Dandim Letkol Galih Bramantyo jadi Korban

Rabu, 23 Agustus 2023 – 14:11 WIB
Dandim 0316/Batam Letnan Kolonel Inf Galih Bramantyo mengelap hidungnya yang terluka diduga akibat terkena lemparan batu. (ANTARA/Yude)

jpnn.com, BATAM - Aksi demo penolakan pengembangan Pulau Rempang dan Galang sebagai daerah Eco City di depan kantor Badan Pemerintahan (BP) Batam berlangsung ricuh, Rabu.

Dandim 0316/Batam Letnan Kolonel Inf Galih Bramantyo terluka diduga akibat terkena lemparan batu.

BACA JUGA: Terobosan Jokowi di BP Batam Diusik, Irma Suryani Chaniago Protes

Letkol Galilh kemudian dilarikan ke ruang kesehatan karena diduga lemparan batu mengenai bagian hidung hingga berdarah.

"Saya mohon warga semuanya bersabar, baru kali ini saya kena lemparan batu saat pengamanan aksi. Kami di sini semuanya sabar, maka saya minta warga juga jangan ada yang anarkis," ujar Dandim kepada warga sebelum dilarikan ke ruang kesehatan.

BACA JUGA: Detik-Detik Prajurit TNI Tangkap 8 Geng Motor XTC Bersenjata Tajam, Sukurin

Aksi warga itu juga direspons Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto yang ikut serta dalam pengamanan.

"Saya mohon warga bisa bersabar, karena kami di sini hanya melakukan pengamanan. Mari kita tunggu hasil keputusan dari perwakilan warga yang sedang melakukan pertemuan dengan BP Batam. Karena kami tidak bisa mengambil keputusan," katanya.

BACA JUGA: Petugas Kebersihan Curi Puluhan HP Sitaan Bea Cukai Batam

Kepala BP Batam Muhammad Rudi berjanji membahas status Kampung Tua di hadapan ribuan orang yang melakukan aksi penolakan pengembangan Pulau Rempang dan Galang sebagai daerah Eco City.

Aksi itu menuntut pemerintah untuk tidak melakukan relokasi di 16 lokasi Kampung Tua yang berada di wilayah tersebut.

"Yang dituntut bapak ibu adalah status 16 lokasi Kampung Tua yang harus dikeluarkan untuk perkembangan investasi, ini yang akan kami sampaikan pemerintah pusat," ujar Rudi.

Dia menyebutkan permintaan warga tersebut segera disampaikan ke pemerintah pusat. Namun saat ini pihaknya masih butuh pengambilan data terkait batas hutan lindung di daerah tersebut.

"Setelah ini selesai, baru kami akan kembali ke Jakarta dan menyampaikan permasalahan yang sebenarnya," ucap Rudi. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Info Baru soal Penyelidikan Kasus Pembunuhan ASN Pemkot Semarang Iwan Budi


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler