jpnn.com, JAKARTA - Demo ribuan pengemudi ojek online (ojol) berimbas pada naiknya tarif. Itupun butuh waktu lama untuk order ojol.
"Order ojol susah amat ya, katanya pada takut kena sweeping. Kalau pun ada harganya mahal," kata Setiawan, karyawan di salah satu perusahaan swasta, Senin (23/4).
BACA JUGA: Jangan Samakan Ojek Online dengan Bisnis Pisang Goreng
Dia menyebutkan, biasanya dari stasiun Kebayoran Lama ke kantor kawasan Palmerah hanya Rp 2.000. Hari ini naik menjadi Rp 5.000.
Hal sama diungkapkan Rini. Karyawan di salah satu perusahaan ini mengungkapkan, tarif dari Kementerian Kesehatan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 30 ribu. Padahal biasanya maksimal Rp 15 ribu.
BACA JUGA: Fadli Zon Ingatkan Pemerintah Serius Pikirkan Nasib Ojol
Demikian juga Citra yang harus mengeluarkan Rp 19 ribu dari Stasiun Karet ke Kemendikbud, biasanya dia hanya membayar Rp 7 ribu.
"Ini ojol susah amat di-order, mahal lagi," kata Citra.
BACA JUGA: Persoalan Ojek Online Sudah Menumpuk
Sementara Syarif malah tidak mendapatkan Gojek. Beruntung dia bisa dapat Grab.
"Dapat Grab tapi sama sopir Gojek dibilang solider dong sama yang lagi berjuang. Ya jadinya apes deh," ucapnya.
Hilmi lebih beruntung karena bisa dapat ojol. Namun driver-nya tidak berani pakai atribut karena takut kena perundungan.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Driver Ojol Merasa Tak Diperlakukan Sebagai Mitra
Redaktur : Tim Redaksi