jpnn.com, MATARAM - Sebanyak 26 orang diamankan polisi dalam aksi demo mahasiswa yang berakir ricuh di Kantor DPRD Nusa Tenggara Barat, Senin (30/9) malam.
Kapolda NTB, Irjen Polisi Nana Sudjana mengatakan 26 pedemo yang diamankan tersebut terdiri dari 24 mahasiswa dan dua warga biasa.
BACA JUGA: Aksi Mujahid 212 Disebut Bikin Malu, Begini Pembelaan Habib Novel
"Mereka yang kita amankan diduga provokator karena mereka juga melakukan pelemparan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, saat ini mereka yang diamankan tersebut sedang dilakukan pemeriksaan untuk mendalami peran masing-masing dalam aksi unjuk rasa yang berujung pada bentrokan tersebut.
BACA JUGA: Mantan Petinggi Kemenpora Dieksekusi ke Lapas Tangerang
"Kita masih mendalami perannya. Nanti kita lihat bukti-bukti yang ada berupa video dan foto-foto," terangnya.
Nana menyatakan, pembubaran paksa oleh polisi tersebut karena aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa telah melampaui batas waktu sesuai yang ditetapkan undang-undang hingga pukul 18.00 Wita. Namun, rupanya sekitar 250 mahasiswa masih tetap bertahan dan menyerang petugas dengan melakukan aksi pelemparan batu.
BACA JUGA: Bos KSPI Ingin Pelantikan Presiden Jokowi Tetap Sesuai Agenda KPU
"Kita sudah mencoba dengan pendekatan humanis, dengan memberikan air minum dan pada pukul 18:00 Wita, kami meminta mahasiswa untuk membubarkan diri, tetapi mereka tetap bertahan dan mencoba masuk ke gedung dewan," jelas Nana.
Akibat lemparan batu oleh pedemo tersebut, Nana mengaku menerima laporan ada lima anggota kepolisian dan satu anggota TNI terluka akibat terkena lemparan batu tersebut.
Disinggung apakah nantinya para pedemo akan dibebaskan, Kapolda NTB, belum dapat memastikannya karena semua tergantung hasil pemeriksaan.
"Kita akan lihat hasil pemeriksaan seperti apa, kalau tidak terbukti kita persuasif juga. Tetapi kita akan lihat dulu seperti apa hasil pemeriksaannya," katanya.
BACA JUGA: Sang Putri Mengadu ke Ibunya, Sudah Tak Tahan Lagi Jadi Korban Kebejatan Ayah
Diketahui aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa yang berakhir bentrok tersebut dilakukan dari pagi hingga malam hari. Aparat kepolisian menembakkan water canon setelah di hujani batu oleh mahasiswa. Aksi lempar batu juga membuat aparat kepolisian merangsek memukul mundur mahasiswa yang demo hingga unjuk rasa tersebut berjalan bubar.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi