jpnn.com - ATHENA--Ribuan pegawai pemerintah Yunani turun ke jalan di Athena hari Rabu kemarin, menyusul pemogokan massal nasional selama dua hari sebagai protes rencana pengurangan pegawai. Aksi demo tersebut melumpuhkan hampir semua layanan publik.
Sekolah-sekolah, mahkamah, dan rumah sakit beroperasi dengan jumlah staf yang berkurang akibat aksi itu. Layanan kereta api sempat terhenti empat jam, dan para wartawan berpartisipasi dalam pemogokan selama tiga jam, membuat semua penyiaran terhenti.
BACA JUGA: Wanita Ini Bertahan Setelah 15 Hari Nyemplung di Sumur
Serikat buruh utama sektor swasta melakukan pemogokan empat jam pada tengah hari. Beberapa ribu demonstran turun ke jalan di Athena, sementara 10 ribu lainnya berdemo di kota terbesar kedua, Thessaloniki.
Aksi-aksi ini merupakan pemogokan luas pertama sejak musim panas, dan bertujuan menekan pemerintah koalisi agar membatalkan program penghematan yang tidak disukai rakyat, yang diwajibkan sebagai bagian dari program talangan internasional.
BACA JUGA: Pentagon Warning Pangkalan Militer
Bentrokan pecah antara polisi dan demonstran anarkis di luar ibukota Yunani setelah pekerja sektor publik mengecam rencana PHK secara paksa. Aksi kekerasan itu dipicu polisi anti huru hara yang menghalau demonstran dengan menyebarkan gas air mata.
Para pejabat Yunani telah menyatakan tekad tidak akan tunduk pada tekanan para demonstran. Pemerintah Yunani sendiri sepenuhnya telah bergantung pada dana talangan dari Dana Moneter Internasional dan negara-negara Eropa sejak Mei 2010.
BACA JUGA: Jenderal Polisi Tewas Tertembak
Sebelumnya, Organisasi Klimaka, yang berbasis di Athena, mengatakan akibat deraan krisis ekonomi dan keuangan, jumlah bunuh diri yang resmi dilaporkan terus naik dari 328 kasus tahun 2007 menjadi 477 tahun 2011 berdasarkan data Otorita Statistik Yunani. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Militer Ancam Tembak Mati
Redaktur : Tim Redaksi