Demo Menolak UU Ciptaker Rusuh, 10 Orang Diamankan, Bukan Mahasiswa atau Buruh

Rabu, 07 Oktober 2020 – 00:50 WIB
Sebuah mobil polisi dirusak oleh oknum pedemo di Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (6/10) malam. Foto: ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

jpnn.com, BANDUNG - Polisi mengamankan 10 orang yang diduga turut melakukan kerusuhan saat aksi massa di Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (6/10) malam.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan bahwa polisi langsung memeriksa mereka.

BACA JUGA: Polisi Ambil Langkah Ini untuk Mencegah Pergerakan Massa Demo

Kesepuluh orang itu, kata dia, sudah digiring ke Kantor Satreskrim Polrestabes Bandung.

Menurut Ulung, kerusuhan dipicu oleh oknum di tengah aksi massa yang melakukan pelemparan batu, botol, serta benda lainnya ketika aparat Polrestabes Bandung serta Brimob Polda Jawa Barat menghalau masa aksi untuk masuk ke Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat.

BACA JUGA: SD Kaget Mendengar Istrinya Menjerit, Terjadi di Dalam Mobil, 2 Pelaku Langsung Kabur

Setelah itu, aparat yang berjaga langsung melakukan tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah massa aksi.

Menurut Ulung, massa aksi juga telah melebihi batas waktu yang ditentukan saat menyampaikan aspirasinya.

BACA JUGA: UU Ciptaker Berikan Jaminan Kehilangan Pekerjaan untuk Korban PHK

"Kami kawal masyarakat yang demo selama itu tidak anarkis. Kalau anarkis, dilakukan tindakan tegas dan terukur," kata Ulung.

Ia juga tidak menyebutkan secara perinci identitas kelompok massa aksi yang menyebabkan kerusuhan itu.

"Bukan massa buruh, bukan massa mahasiswa, sekarang masih kami dalami (identitas kelompok)," katanya.

Sebelumnya, aksi itu dimulai pada sekitar pukul 13.30 WIB. Massa dari berbagai elemen mahasiswa melakukan aksi menolak pengesahan UU Cipta Kerja.

Massa aksi juga sempat melakukan long march mengelilingi arus lalu lintas padat di Kota Bandung, di antaranya Jalan Layang Pasupati, Jalan Wastukancana, dan Jalan Ir H Djuanda.

Namun, pada pukul 18.05 WIB, situasi aksi mulai memanas hingga berujung rusuh.

Akhirnya aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah massa untuk membubarkan mereka. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler