Dalam aksi yang diikuti oleh belasan orang, pendemo berkumpul di perempatan Matahari Mall
BACA JUGA: Antisipasi Narkoba, PNS dan Anggota DPRD Wajib Tes Urine
Aksi diawali dengan berjalan kaki dari Kampus Universitas Udayana (Unud)BACA JUGA: Lombok Timur Bebas Pemadaman Bergilir
Dua simbol perusahaan pemerintah tersebut mendorong tiga orang yang dilambangkan rakyat kecil.Di akhir aksinya, giliran kedua perusahaan diinjak-injak oleh masyarakat
BACA JUGA: Mesin Dipasang, Jamin Lotim Bebas Pemadaman Bergilir
Di tengah-tengah kondisi yang menghimpit masyarakat, justru warga menjadi jadi objekPenjelasan pemerintah seperti anak singa makan padi alias tidak masuk akal," tukas pengurus eksekutif LMND Kota Denpasar Aziez Suryo Putro Pribadi di sela-sela aksi.Berdasarkan penilaian LMND, ada dua hal penyebab terjadinya krisis kelistrikanPertama karena tidak pemerintah tidak melakukan optimalisasi pembangkit, kedua hampir tidak ada inisiatif atau usaha untuk mendorong diversifikasi energiUntuk itu pemerintah didesak mengkoreksi kebijakan terutama yang berbau neoliberalPadahal seharusnya pemenuhan bahan bakar menjadi prioritas.
Ditanya apakah penolakan mahasiswa kemarin tidak terlambat, Aziez mengatakan, tidak ada kata terlambat untuk menyuarakan aspirasi"Ini momentum yang buruk, karena setelah ini subsidi BBM dinaikkan terus ada lebaran harga-harga juga naik," tandasnya. Sebagaimana sudah diketahui, kemarin adalah hari pertama penerapan TDLPemerintah memutuskan menaikkan TDL sebesar 10 persen per 1 JuliKenaikan itu tidak berlaku untuk daya tahap 400 VA hingga 900 VA melainkan di atas itu(fer)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ITB Tolak Kenaikan TDL
Redaktur : Tim Redaksi