Demo Tolak Kenaikan BBM Ricuh, Mahasiswa UNM Bentrok dengan Warga, 2 Remaja Kena Panah

Senin, 05 September 2022 – 22:20 WIB
Warga dan mahasiswa terlibat bentrok di Jalan Andi Pettarani Makassar. Foto: M Srahlin/jpnn

jpnn.com, MAKASSAR - Aksi unjuk rasa aliansi mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menolak kenaikan harga BBM pada hari ini Senin (5/9) berakhir ricuh.

Bentrok berawal saat massa mahasiswa yang berdemo dipaksa bubar oleh sekelompok warga yang datang ke lokasi demo.

BACA JUGA: Demo Tolak Kenaikan BBM di Makassar, Mahasiswa & Warga Bentrok, Polisi Melepas Tembakan

Akibat kejadian itu, dua orang remaja mengalami luka-luka. Kedua remaja yang belum diketahui identitasnya terkena anak panah saat bentrok dengan mahasiswa.

Dari pantauan JPNN.com dua orang remaja tersebut diangkat oleh teman-temannya menuju motor.

BACA JUGA: Istri RH Buka Suara, Ungkap Motif Suami Tembak Aipda Karnain, Tetangga Korban Ungkap Fakta Ini

Dari kedua remaja tersebut, satu orang terkena panah di bagian dada kanan dan satu org lainnya terkena di pinggul.

Hingga saat ini, dua remaja sudah dilarikan ke rumah sakit. Salain itu, kondisinya belum diketahui sampai saat ini.

BACA JUGA: Tersinggung Istri Disebut Belum Bayar Arisan Online, RH Tembak Mati Aipda Karnain

Sekadar diketahui pada pukul 20.17 terjadi bentrokan antara warga dan mahasiswa.

Kedua massa itu saling menyerang satu sama lainnya. Mahasiswa yang ada dalam kampus terlihat melepas tembakan senapan angin, panah hingga petasan. 

Sementara itu, warga melempar mahasiswa menggunakan batu. Bentrokan itu berkahir setelah polisi datang. 

Hingga pada pukul 21.58 WITA polisi berhasil memukul mundur mahasiswa yang berada di Jalan Pendidikan. 

Sekadar diketahui, aliansi mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan unjuk rasa di Jalan Andi Pettarani. 

Salah seorang mahasiswa bernama Muhammad Rizky Ramadhan penutupan jalan tersebut lantaran mereka kecewa dengan kebijakan Presiden Joko Widodo yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Ini semua karena kami kecewa dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah," katanya saat melakukan unjuk rasa, Senin (5/9). 

Menurutnya, kebijakan pemerintah tidak pro dengan masyarakat kecil. Apalagi BBM merupakan kebutuhan sehari-hari rakyat selama ini. 

BACA JUGA: Polisi Tembak Polisi Kembali Terjadi, Aipda Karnain Tewas di Depan Anak dan Istri, Ngeri

"Ini sangat merugikan masyarakat kecil. Harusnya pemerintah memahami kondisi warganya yang ada di seluruh Indonesia," bebernya. (mcr29/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : M. Srahlin Rifaid

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler