Demo, Tuntut Keadilan bagi Warga Sipil Yaman

Jumat, 29 April 2011 – 15:52 WIB

SANA'A - Gelombang unjuk rasa prodemokrasi masih bergulir di YamanKemarin (28/4) puluhan ribu pengunjuk rasa memadati jalan-jalan utama di republik Timur Tengah tersebut

BACA JUGA: Naik Takhta, Bocah 12 Tahun Maharaja Jaipur

Selain meminta keadilan terkait tewasnya 12 demonstran pada Rabu lalu (27/4), mereka tetap membawa tuntutan yang sama
Yakni, pengunduran diri Presiden Ali Abdullah Saleh

BACA JUGA: Tornado Tewaskan 179 Orang di AS



Di sepanjang jalan, pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan anti pemerintah
Mereka juga menuding rezim Saleh telah membantai warga sipil secara brutal

BACA JUGA: Kuda Pengawal Bernama William dan Catherine

Khususnya, para aktivis prodemokrasiPada Rabu lalu, pasukan pemerintah dengan dukungan penembak jitu melepaskan tembakan ke arah sekitar 100.000 warga di Kota Sana?aSedikitnya 12 tewas dan sekitar 190 lainnya terluka.

Tentara dan loyalis Saleh tidak hanya bersenjata senapan otomatisSejumlah saksi mata mengaku melihat pasukan pemerintah menusukkan belati kepada demonstranSelain 13 orang yang tewas dalam bentrok di ibu kota, kemarin seorang warga lainnya di wilayah selatan dilaporkan tewas akibat luka yang dideritanyaKonon, sejumlah demonstran propemerintah juga terluka dalam kerusuhan di Sana?a

"Ini adalah pembantaianSebuah kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan rezim Saleh," tegas seorang juru bicara (jubir) Forum Bersama (Common Forum), koalisi kelompok oposisi Yaman, kemarinMereka menilai Saleh secara sengaja menindas oposisi untuk menggagalkan skenario transisi yang sudah dikonsep bersama oleh negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). 

Karena itu, Forum Gabungan mendesak GCC segera mengambil tindakan"Sudah saatnya negara-negara Teluk memberikan perlindungan kepada para demonstran yang melakukan aksi protes secara damai," ujar jubir tersebut.

Menurut dia, jika GCC tidak bertindak, mereka sama saja melindungi rezim Saleh yang merepresi oposisiJika Saleh dan para pendukungnya tidak berhenti menembaki dan menangkapi aktivis prodemokrasi, Forum Gabungan berencana memboikot dialog damai yang diprakarsai GCC"Kami tidak akan meneken kesepakatan transisi di Riyadh (Arab Saudi) jika pasukan pemerintah tidak berhenti memburu dan menembaki kami," tandasnya(AFP/AP/hep/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesta Nikah Supermegah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler