JAKARTA - Pemberitaan harian The Age dan Sidney Morning Herald tentang penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang bersumber dari Wikileaks, dinilai tidak akuratDPP Partai Demokrat menganggap kejanggalan dalam berita tersebut.
Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Andi Nurpati dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (11/3), menyatakan, secara subtansi banyak ketidakakuratan pemberitaan tersebut
BACA JUGA: PDIP Cium Motif Adu Domba Berita The Age
Misalnya tentang intervensi kasus hukum yang dianggap terjadi pada Taufik Kiemas.Andi menyebutkan, dalam pemberitaan disebut Hendarman sudah menjadi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) pada 2004
Mantan anggota KPU itu menambahkan, pemberitaan di Australia, khususnya media yang tergabung dalam grup Fairfax, semata-mata hanya gosip murahan
BACA JUGA: Jelang Pemilu, Kementrian Strategis Jadi Sapi Perah
"Yang sama sekali tidak mengandung fakta," tandas Andi yang dalam kesempatan itu didampingi Ketua Kajian Strategis DPP Partai Demokrat Ulil Abshar dan Ketua Bidang Keuangan DPP PD, Ikhsan Modjo.Ditambahkannya, kawat diplomatik yang bocor ke Wikileaks itu hanya hasil wawancara para pejabat Kedubes AS di Jakarta dengan sumber-sumber yang tidak jelas kredibilitasnya, yang kemudian ditulis ulang dan dilaporkan ke Washington
"Mereka hanya melaporkan isu-isu atas dasar perbincangan biasa yang sifatnta tidak mengikat dengan sumber-sumber mereka
BACA JUGA: Marwan Effendy Ikut-Ikutan Membantah
Laporan itu hanya sekdar isu, opini, gosip belaka," imbuhnya.Khusus berita The Age dan SMH, Andi menyebutnya sebagai perbincangan warung kopi yang tidak memiliki kebenaran sedikitpun"Untuk isu domestik, kami yakin media nasional lebih memiliki otoritas dan kompetensi," sambungnya.
Dikatakan pula, pemberitaan tersebut juga perlu dupertanyakan lantaran berbarengan dengan kunjungan resmi Wakil Presiden Boediono ke Australia"Kami menangkap ini kesannya tendensius dan memojokkan Indonesia, sekaligus melukai kehormatan Kepala negara dan keluarganya," ucapnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istana Desak Kedubes AS Beri Penjelasan
Redaktur : Tim Redaksi