JAKARTA - Disebutnya nama Taufik Kiemas sebagai pelaku korupsi dalam bocoran Wikileaks yang diberitakan koran Australia, The Age edisi Jumat (11/3), tak membuat PDI Perjuangan panas hatiSekjen DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, menilai bocoran Wikileaks itu tak jelas ujung pangkalnya.
"Apakah selalu bocoran data intelijen luar negeri harus ditanggapi serius?" ujar Tjahjo melalui layanan Blackberry Messenger, Jumat (11/3)
BACA JUGA: Jelang Pemilu, Kementrian Strategis Jadi Sapi Perah
Ketua Fraksi PDIP itu justru menyarankan masalah itu ditanyakan langsung ke Hendarman Supandji
BACA JUGA: Marwan Effendy Ikut-Ikutan Membantah
Ya beliaulah yang saya kira berhak memberikan klarifikasi," ucapnya.Lebih lanjut Tjahjo juga mengatakan, karena pemberitaan itu sudah menyangkut lembagaan negara dan kepresidenan, maka sebaiknya pemerintah meminta klarifikasi
BACA JUGA: Istana Desak Kedubes AS Beri Penjelasan
Motivasinya apa?" ucap Tjahjo.Bukan tidak mungkin, imbuh anggota Komisi I DPR itu, pemberitaan itu sengaja ingin membuat keruh suasana"Atau jangan-jangan untuk politik adu domba," ulasnya.
Ditambahkannya, sebagai negara hukum semua tuduhan harus dibuktikan"Jangan cenderung membangun fitnahJangan berspekulasi dengan informasi-informasi sensasional yang dikeluarkan oleh media asing," pungkasnya
Seperti diketahui, The Age dalam edisi hari ini membuat headline tentang keterlibatan SBY untuk melindungi kasus korupsi yang melibatkan melibatkan Taufik Kiemas, politisi PDI Perjuangan yang juga suami mantan Presiden RI Megawati SoekarnoputriPada bulan Desember 2004, Kedubes AS di Jakarta melaporkan bahwa satu dari sejumlah informan politik yang paling bernilai yaitu penasehat Presiden, TB Silalahi, meminta Hendarman Supandji yang saat itu menjadi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) untuk mengumpulkan bukti korupsi yang melibatkan Taufik Kiemas,
The Age menulis, tak berselang lama setelah terpilih menjadi Presiden menggantikan Megawati, SBY mengintervensi kasus korupsi yang melibatkan Taufik KiemasFigur penting di PDI Perjuangan yang kini menjadi Ketua MPR RI itu dilaporkan telah menggunakan kekuatannya untuk mengontrol PDIP yang menjadi partai yang meraih suara terbanyak pada Pemilu 1999, untuk menjadi makelar kasusDiplomat AS menyebutnya sebagai "kasus korupsi yang melegenda di masa kekuasaan Megawati.
Namun TB Silalahi yang dikenal sebagai orang dekat Istana memberi tahu ke Kedubes AS bahwa SBY secara pribadi meminta Hendarman agar tidak menjerat Taufik KiemasKarenanya, tak ada proses hukum terhadap Taufik Kiemas yang saat itu menjadi anggota DPR RI.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politik Kekerabatan Membajak Demokrasi
Redaktur : Tim Redaksi