JAKARTA – Sama seperti para menteri yang mendapat rapor merah dan terancam direshuffle, Ketua DPR Marzuki Alie tampaknya juga tidak bisa tidur nyenyak lagiKinerjanya sebagai pimpinan DPR tengah mendapat kritik tajam dari kalangan internal Partai Demokrat sendiri
BACA JUGA: Pendiri SOKSI Setuju Soeharto Dijadikan Pahlawan
Bukan tidak mungkin, akhir dari evaluasi ini akan memutuskan untuk mendepak Marzuki dari posisi Ketua DPR.Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan bahwa banyak pernyataan Marzuki yang berpotensi merusak citra partai
Baru-baru ini Marzuki membuat pernyataan yang terkesan tidak memiliki empati terhadap korban bencana tsunami di Mentawai, Sumatera Barat
BACA JUGA: Sering Blunder, Marzuki Alie Layak Diganti
Di Gedung DPR, Marzuki menyampaikan bahwa tsunami sudah menjadi resiko bagi penduduk yang tinggal di pulau-pulau.Pernyatan ini spontan memicu kontroversi dan kritik, termasuk dari internal Demokrat sendiri
BACA JUGA: Besok Bupati Sidoarjo Dilantik
Terutama kekecewaan dari warga masyarakat di Mentawai"Saya atas nama partai menyampaikan permintaan maafPak SBY, Ketua Fraksi (Jafar Hafsah) sudah tahu itu semua," tegasnyaDia memastikan, Partai Demokrat tidak akan mendiamkan persoalan tersebut"Pasti beliau (Marzuki Alie, Red) akan dievaluasi," ujar pemeran tokoh Poltak dalam sinetron Gerhana itu.
Namun Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum membantah ada rencana untuk menggeser Marzuki Alie dari posisi Ketua DPRNamun, secara tersirat, Anas membenarkan kalau kinerja Marzuki Alie selaku Ketua DPR memang lemah"Pak Marzuki pasti bersemangat untuk ikhtiar mendongkrak kinerjanya sebagai Ketua DPR maupun DPR sebagai institusi," kata Anas.
Dikonfirmasi terpisah, Marzuki Alie sangat percaya diri tidak akan digeser dari posisi Ketua DPR oleh Partai Demokrat"Jelas, ketum (Anas Urbaningrum) menyatakan tidak ada wacana penggantian Ketua DPR," katanya.
Menurut dia, sesuai AD/ART Partai Demokrat yang berwenang menentukan Ketua DPR adalah Majelis Tinggi Partai"Ketua Majelis Tinggi adalah SBYSaya sendiri sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina merangkap anggota Majelis Tinggi," tegasnya
Bukan kali ini saja posisi Marzuki Alie sebagai Ketua DPR digoyangPada 11 Oktober 2010 lalu, 31 anggota Komisi III DPR dari lintas fraksi mengadukan para pimpinan DPR, terutama Marzuki Alie ke Badan Kehormatan (BK) DPRMereka memrotes pertemuan pimpinan dewan dengan calon Kapolri Komjen (Pol) Timur Pradopo pada 6 Oktober lalu atau sebelum fit and proper test dilakukan.
Sebelumnya, tepatnya pada 11 Maret 2010, koalisi LSM juga mengadukan Marzuki Alie ke BK DPR karena dianggap telah melakukan sembilan pelanggaran etika selama beberapa bulan menjalankan tugasnya sebagai Ketua DPRSalah satunya adalah kerap bertindak otoriter dan cenderung diskriminatif dalam memimpin sidang.
Marzuki juga dianggap sempat membatalkan secara sepihak Rapat Kerja Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dan Rapat Kerja Komisi VIII DPR dengan Menteri Agama Suryadharma Ali.(pri/dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Dominan di Wilayah Demokrat
Redaktur : Tim Redaksi