jpnn.com, JAKARTA - Partai-partai di kubu Prabowo Subianto memiliki pandangan yang berbeda soal hasil ijtimak yang digelar GNPF-Ulama beberapa waktu lalu. Masing-masing menyikapi rekomendasi terkait calon wakil presiden Prabowo Subianto itu sesuai kepentingan mereka sendiri.
Ketua Divisi Bidang Hukum dan Advokasi DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, partainya menghormati forum ijtimak ulama. "Aspirasi tersebut harus dihormati sebagai bentuk implementasi hak setiap warga negara dalam demokrasi. Tidak ada yang salah di sana," ujar Ferdinand saat dihubungi INDOPOS, Rabu (1/8).
BACA JUGA: Jika Prabowo â Habib Salim, Hasil Pilpres Gampang Ditebak
Namun kata dia, rekomendasi tersebut tidak boleh dilihat sebagai sesuatu yang mutlak dan wajib apalagi harga mati. “Itu sebatas rekomendsi dari sekolompok warga negara. Hasil akhirnya nanti adalah di tangan partai politik,” tegasnya.
Wajar Demokrat berpandangan seperti itu. Pasalnya, forum tersebut hanya merkomendasikan Ustaz Abdul Somad atau Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf al-Jufri untuk jadi calon wakil presiden pendamping Prabowo. Sementara, Demokrat jelas masih ngebet Agus Harimurti Yudhoyono jadi cawapres.
BACA JUGA: PAN Dukung Ustaz Abdul Somad jadi Cawapres Prabowo
Belakangan ini nama AHY memang hampir tidak pernah disebut oleh petinggi-petinggi Demokrat saat berbicara soal koalisi Pilpres 2019. Namun, semua kader dan simpatisan masih menginginkan putra SBY itu mendampingi Prabowo.
"Tentu kami pada berharap dan ingin kadernya jadi cawapres yang mendampingi Prabowo. Tapi keputusan ada di Prabowo," ujar Ferdinand.
BACA JUGA: Kubu Prabowo Bantah Tunggu Jokowi Umumkan Cawapres
Sikap berbeda diutarakan PKS. Bagi partai dakwah itu, hasil ijtimak ulama adalah pegangan dalam proses pembahasan capres-cawapres bersama partai politik yang menjadi mitra koalisi.
“PKS kawal terus hasil rekomendasi ijtimak Ulama. Aspirasi umat dan ulama akan menjadi pegangan PKS dalam mengusung Capres dan Cawapres,” ujar Kamal dalam keterangannya yang diterima INDOPOS.
Kamal bersyukur, hasil rekomendasi ijtimak ulama beririsan dan sejalan dengan keputusan Majelis Syuro yang telah menetapkan 9 capres/cawapres PKS. Mustafa Kamal menyatakan, PKS tidak mempertimbangkan opsi lain selain yang sudah jadi rekomendasi ijtimak ulama.
"Pilihan cawapres apakah nanti jatuh ke Habib Salim ataukah ke Ustad Abdul Somad, bagi bangsa Indonesia, keduanya sama-sama baik. Keduanya adalah pilihan dan kebanggaan umat dan ulama. Patut sama-sama kita perjuangkan. Tentu kita akan teruskan dalam pembahasan di Majelis Syuro,” ungkap anggota DPR RI asal Sumatera Selatan I tersebut.
Rencananya, hasil ijtimak akan dibawa PKS ke Musyawarah Majelis Syuro dalam waktu dekat. “Hasil rekomendasi ijtimak ulama akan kita bahas di Majelis Syuro terdekat dan akan diputuskan sesuai dengan mekanisme yang diatur oleh AD/ART Partai,” tutupnya. (dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Habib Aboe: Jangan Nyinyir dengan Rekomendasi Ijtimak Ulama
Redaktur & Reporter : Adil