Demokrat Ingin SBY Tinjau Ulang Koalisi

Jumat, 25 Februari 2011 – 06:18 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan koalisi antara partai politik sangat dibutuhkan agar pembangunan ekonomi bisa berjalan dengan baikSelain itu, kestabilan politik juga bisa berjalan dengan baik

BACA JUGA: Sering Kisruh Karena Tidak Kompatibel



“Kita membutuhkan koalisi sejati dan berakhlak
Akhlak koalisi itu memegang komitmen sampai akhir,” ujar Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dalam acara "Round Table Discussions" Pokja Ekuin dan Kesra Partai Demokrat di Jakarta

BACA JUGA: MK Diminta Putuskan Pemilukada Konut

Peryataan Anas ini sepertinya diarahkan kepada Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang selama ini selalu berseberangan dengan partai koalisi
Terakhir adalah masalah hak angker mafia pajak, dimana dua partai koalisi ini sikapnya lebih memilih berseberangan dengan  Demokrat

BACA JUGA: FPI Ditantang Bersaing di Pemilu 2014



Dia mengatakan koalisi itu dibutuhkan untuk saling bekerja sama antara partai pendukung pemerintah, dan bukan untuk kepentingan berbeda“Hal paling utama dalam koalisi itu diutamakan kerjasama, bukan pentingkan masing-masing pihak atau lebih hobi berbeda-beda,” ujar Anas.

Dia bahkan meminta presiden untuk menyikapi perbedaan yang kerap tampak pada partai-partai koalisi pemerintah“Barangkali sudah waktunya bagi presiden untuk merumuskan sebagian kesimpulan (terkait koalisi)Ini ditunggu oleh kita semuaRakyat juga menunggu yang jelas-jelas,” tegas Anas.

Keinginan untuk mengevaluasi koalisi, lanjut Anas, adalah ditujukan untuk memperkuat sisa pemerintahan SBY yang kurang dari empat tahun ini, terutama untuk terciptanya koalisi yang solid, baik, kesatria dan sungguh-sungguh agar sama-sama enak

Tentang perbedaan sikap kedua partai itu, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Saan Mustopa menyatakan pihaknya akan mengambil langkah tegas terhadap sikap Fraksi Golkar dan Fraksi PKS yang kerap berbeda sikap sebagai mitra koalisiSejauh ini Demokrat tengah mengumpulkan bukti-bukti perbedaan untuk dievaluasi"Kami tidak takut, sama sekaliDalam koalisi itu ada etika koalisi yang harus kita pegangSekarang ini kita lagi mengumpulkan bukti-bukti itu," katanya

Saan menambahkan setelah bukti-bukti perbedaan itu dikumpulkan, nantinya akan diserahkan kepada DPP Partai Demokrat dan Presiden SBY guna ditindaklanjutiSedangkan untuk tenggang waktu pengumpulan bukti diharapkan dalam waktu dekat bisa segera selesai“Kami harap bukti itu bisa menjadi sebuah masukan dan dapat diterimaDari hasil itu nanti kami akan buat ranking mana fraksi yang kerap berbeda,” ujarnya.

Ditanya soal adanya kemungkinan menteri asal Golkar dan PKS akan direshuffle, Saan menegaskan bahwa pergantian itu menjadi hak preprogatif Presiden SBYNamun diakuinya, Demokrat berharap ada pergantian dalam tubuh kabinet“Kita berharap ada reshuffleTapi posisinya kita hanya bisa menunggu karena itu kewenangan presiden,” tukasnya.

Sementara Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah menjamin kalau pemerintahan SBY akan tetap bisa berjalan kendati tanpa PKS dan GolkarDia juga menegaskan sebaiknya koalisi dibubarkan jika sudah tidak ada kesamaan lagi

Dia mengatakan koalisi dari awal dibentuk untuk mengawal jalannya pemerintahan hingga akhir masa jabatannya, sehingga diharapkan ada bentuk komitmen dari anggota koalisi untuk memenuhi tanggung jawabnyaJika dalam perjalanannya koalisi selalu ada perbedaan terutama dalam menyikapi persoalan yang krusial, maka sebaiknya koalisi segera dievaluasi,” pungkasnya

Dia menambahkan koalisi dibentuk untuk menciptakan  pemerintahan yang kondusif“Tapi apa gunanya kalau harus selalu terganggu dengan interupsi-interupsi seperti ituJadi kalau sudah tidak ada kesamaan itu artinya bukan koalisi,” ujarnya(dil)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Koalisi Tak Efektif Hanya Munculkan Kehebohan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler