Demokrat Ngebet Singkirkan Kapolri, NasDem Merespons Begini

Senin, 22 Agustus 2022 – 20:56 WIB
Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Ali di NasDem Tower, Jakarta, Senin (22/8). Aristo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Ali menganggap pernyataan legislator Fraksi Partai Demokrat (PD) Benny K Harman yang mengusulkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diberhentikan sementara, disampaikan secara emosional.

"Pernyataan Benny K Harman menurut saya emosional dan subyektif, karena hanya Benny saja yang hari ini bicara seperti tadi," kata Waketum NasDem ditemui di kantor parpolnya, Jakarta Pusat, Senin (22/8).

BACA JUGA: Benny Usul Mahfud MD jadi Plt Kapolri, Dia Bilang: Kita Ini Ditipu!

Ahmad Ali menyebut pernyataan Benny untuk mengusulkan Jenderal Listyo Sigit diberhentikan sementara hanya ucapan pribadi yang tidak mewakili Komisi III.

"Saya tidak yakin juga itu pernyataan mewakili Partai Demokrat," ucap legislator Daerah Pemilihan Sulawesi Tengah itu.

BACA JUGA: Wahai Kapolri, Kapolda yang Tidak Becus Mohon Dicopot Saja

Dia menduga ada motif terselubung ketika Benny mengusulkan pemberhentian sementara Jenderal Listyo Sigit.

Ahmad Ali kemudian menyinggung kasus hukum yang sempat menjerat legislator Fraksi Partai Demokrat itu atas dugaan pemukulan kepada pegawai restoran di NTT beberapa waktu silam.

BACA JUGA: 5 Skenario Irjen Ferdy Sambo Ambyar di Tangan 4 Senior Kapolri

"Bisa jadi, karena beliau (Benny, red) kita tahu ada permasalahan hukum di NTT sana. Ada kasus penamparan yang dilaporkan secara pidana," kata dia. 

Sebelumnya, anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman mengusulkan Jenderal Listyo Sigit bisa diberhentikan secara sementara menyusul kasus tewasnya Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau yang dahulu disebut Brigadir J.

Benny menyampaikan itu saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat antara Komisi III dengan Ketua Kompolnas Mahfud MD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin ini.

"Semestinya Kapolri diberhentikan sementara,” kata legislator Fraksi Partai Demokrat itu dalam RDP, Senin.

Benny beralasan Polri sempat membeber informasi palsu dari kasus tewasnya Yoshua dengan menyebut kematian anggota Brimob itu akibat baku tembak dengan Richard Eliezer atau yang dahulu disebut Bharada E.

Polri melalui divisi humas bahkan sempat membangun narasi pelecehan seksual yang menjadi pangkal baku tembak Yoshua dengan Richard.

Semua keterangan itu kemudian tidak terbukti. Belakangan, kasus tewasnya Yoshua akibat penembakan oleh Richard dan Irjen Ferdy Sambo.

"Polisi kasih keterangan kepada kita, kepada publik, publik, kita ini, ditipu," ungkap Benny.

Legislator Daerah Pemilihan I NTT itu mengatakan penonaktifan Jenderal Listyo Sigit bakal membuat penuntasan kasus tewasnya Yoshua bisa transparan dan akuntabel.

Benny kemudian menyarankan posisi Kapolri bisa diambil alih Mahfud MD selaku Menko Polhukam hingga perkara tewasnya Yoshua terungkap secara tuntas. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler