JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Max Sopacua, menilai penyidik Polri sangat lamban dalam menyelesaikan kasus pemalsuan surat putusan Mahkamah Konstitusi (MK)Pasalnya, sejak dilaporkan pada Februari 2010 oleh Ketua MK Mahfud MD, hingga kini kasus tersebut belum juga kelar
BACA JUGA: Megawati Ingatkan Potensi Indonesia Terjajah Secara Ekonomi
Karenanya Max mendesak Polri segera menuntaskan kasus tersebut.Meski begitu, Max membantah bila pihaknya melakukan intervensi terhadap Polri agar Andi Nurpati tidak dijadikan tersangka
BACA JUGA: Demokrat Tetap Pilih KPK Tuntaskan Skandal Century
"Kesalahan bukan pada partainya, melainkan kinerja Polri dalam mengusut kasus itu yang seolah-olah Demokrat dianggap menggantung kasus surat palsu MK," kata Max di Jakarta, Minggu (11/9).
Karenanya, mantan penyiar TVRI itu mendesak penyidik Polri untuk melakukan klarifikasi, bahwa tidak ada permainan dalam kasus yang diduga kuat melibatkan Ketua Divisi Komunikasi dan Informasi PD Andi Nurpati itu
BACA JUGA: Mega Ingin Gubernur DKI dari PDIP Lagi
Posisi Andi Nurpati belum jadi tersangka karena Polri belum punya dataJadi, ini tidak ada permainan atau tekanan dari Demokrat," ujar Max.Max menekankan, di era terbuka seperti sekarang sangat sulit menutup-nutupi sebuah kasusAlasannya karena masyarakat, LSM, dan media ikut mengontrolnyaIa pun menyimpulkan penetapan tersangka yang hanya berasal dari pegawai MK karena penyidik memang belum memegang data cukup untuk menetapkan tersangka lain di luar MK.
Dalam kasus surat palsu MK, Max menegaskan bahwa partainya diserang habis-habisan oleh partai lainHal itu dinilainya wajar sebab sebagai partai pemenang Pemilu 2009 dan pemilik kekuasaan, maka partai lain berupaya ingin menghancurkan partai juara.
Ia pun tak menampik kasus surat palsu MK dimanfaatkan untuk menghajar PD"Kami tetap tegarKami juara bertahan, we are the championsJangan heran, partai terbesar ini diserang," tandasnya.(kyd/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Pemilukada Kobar, Kemendagri Bantah Terima Suap
Redaktur : Tim Redaksi