Demokrat Yakin Massa PKS Dukung SBY

Anis Matta Dinilai Tak Konsisten

Kamis, 14 Mei 2009 – 15:48 WIB
JAKARTA - Di mata para petinggi Demokrat, sosok Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (Sekjen PKS) Anis Matta dinilai tidak konsistenSaat Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla (JK) yang telanjur mendeklair sebagai capres tapi begitu perolehan suara Golkar pada pileg lalu tidak signifikan dan mau balik lagi sebagai cawapresnya SBY, Anis menolak keras.

“Saat itu Anis bilang ya sudah, lebih baik ambil dari kalangan profesional (dari pada JK, red)

BACA JUGA: KPU Siap Hadapi Tantangan Bawaslu

Tapi sekarang Anis masih mencak-mencak juga (saat SBY memilih Boediono, red),” kata anggota Tim 9 Partai Demokrat, Ruhut Sitompul kepada JPNN di Jakarta, Kamis (14/5).

Pengacara ternama itu menyatakan bahwa PKS tetap kawan baik Demokrat
Dia minta agar para elit bisa menahan diri, tidak emosional dalam menyatakan penolakannya

BACA JUGA: PKS - Demokrat Bertemu untuk Bahas Boediono

“Kepala boleh panas, tapi hati harus tetap dingin,” pesannya.

Dia pun yakin, massa pendukung PKS tetap akan berpihak ke SBY-Boediono
“Ini kan hanya elit-elitnya saja

BACA JUGA: Bila Terus Bermanuver, PKS Bisa Ditingglkan Konstituen

Kalau pendukung PKS, saya yakin tetap mendukung Pak SBY,” ujar Ruhut.

Hingga kemarin sore, sikap PKS masih belum jelasWakil Ketua Fraksi PKS Zulkiflimenasyah mengakui, sebenarnya PKS sudah diundang Demokrat untuk ikut bergabung dalam deklarasi pasangan SBY-Boediono di Bandung, Jumat (15/5) malamHanya saja, Zul mengatakan, pihaknya masih harus menyatukan pendapat sebelum mengambil keputusan.

Meski keterangan Zul masih ngambang, tapi kemugkinan besar PKS tetap merapat ke DemokratPasalnya, Zul mengakui bahwa partainya belum melakukan pembicaraan kaolisi dengan kubu lainnya, baik dengan Prabowo, Megawati, maupun Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win)Sementara, waktunya sudah mepet(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masa Depan Gerindra di Tangan Prabowo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler