Demonstran Duduki Kantor PM

Somchai Sembunyikan Pemerintahan

Rabu, 26 November 2008 – 06:24 WIB
Foto REUTERS
BANGKOK - Pemerintah Thailand menolak dikatakan lumpuhMeski kedua kantor perdana menteri diduduki demonstran anti-pemerintah yang tergabung dalam Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD), pemerintahan Negeri Gajah Putih itu dengan tegas menyatakan bahwa mereka tetap bisa bekerja seperti biasa

BACA JUGA: Chavez Rencanakan Ubah UU Kepresidenan



Tapi uniknya, mereka tak mau menyebutkan di mana roda pemerintahan negeri monarki konstitusional tersebut dijalankan
"Kami tak mau menyebutkan (di mana roda pemerintahan dijalankan, Red) karena itu bisa memprovokasi PAD dan mengakibatkan banyak masalah," kata Nattawut Saikua, juru bicara pemerintah, saat dihubungi Associated Press melalui telepon kemarin (25/11).

Kantor resmi PM Thailand di Wisma Negara, Bangkok, telah diduduki PAD sejak 26 Agustus hingga sekarang

BACA JUGA: Obama Terpilih, Rasisme Meningkat

Sedangkan kantor sementara kepala pemerintahan negeri yang dulu dikenal dengan nama Siam itu, di kawasan Bandara Don Mueang, juga diblokade demonstran mulai Senin lalu (24/11) hingga kemarin
Akibat pendudukan Don Mueang tersebut, sekitar seribu staf pemerintah yang berkantor di situ harus diungsikan

BACA JUGA: Pertama, Grup Musik Rock Cewek Mengentak Arab Saudi



Selain itu, pada Senin lalu demonstran PAD membanjiri gedung parlemenBuntutnya, Ketua Parlemen Thailand Chai Chidchob memutuskan untuk menunda sidang bersama anggota parlemen dengan kolega mereka di senat yang dijadwalkan dihelat pada hari ituAdapun rencana pemogokan masal oleh pekerja transportasi ternyata batal terjadi

Mengenai tuntutan PAD agar PM Somchai Wongsawat mundur, Nattawut menegaskan bahwa Somchai tak akan menurutinyaNamun, pemerintah akan terus berupaya untuk bernegosiasi dengan PADPAD, menurut Wakil PM Chavarat Charnveerakul yang sementara menggantikan kedudukan Somchai yang tengah berada di Peru, menyambut inisiatif tersebut dengan tangan terbuka"Itu karena kami dan PAD sama-sama ingin mewujudkan perdamaian di Thailand," kata Chavarat.

Rencananya, Ketua Partai Demokrat Abhisit Vejjajiva yang akan dipilih sebagai mediator dalam negosiasi tersebutAbhisit sudah menyatakan bersediaUntuk tempat, pilihan pertama adalah Markas Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand

Akhir dari kemelut pemerintahan Thailand memang masih sulit diprediksiYang terang, dua kubu yang bertikai, yakni PAD dan pemerintah, sama-sama bersikeras dengan tujuan dan keyakinan masing-masing

PAD sudah menetapkan harga mati bahwa pemerintah yang sekarang harus bubarSebab, mereka menganggap pemerintahan Somchai korup dan hanya kepanjangan tangan dari mantan PM Thaksin Shinawatra yang saat ini buron setelah divonis bersalah dalam kasus penyalahgunaan jabatanDi pihak lain, karena merasa telah memenangi pemilu 23 Desember 2007, pemerintah merasa punya legitimasi yang solid

"Kami akan terus menggelar protes sampai tak ada lagi sidang kabinet," tandas salah seorang pimpinan PAD, Somsak Kosaisuk, seperti dikutip Associated Press''Kami juga akan terus menghalangi upaya apa pun yang mereka (pemerintah) lakukan, yang bisa semakin memperparah kerusakan negara ini.''

Sementara itu, buntut pendudukan Don Mueang, Wakil Direktur Bandara Viroj Ewcharoen meminta para calon penumpang berangkat lebih awal untuk menghindari kemacetanPasalnya, arus lalu lintas memang menjadi jauh lebih padat daripada biasanya. (dia/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kota Batman Menuntut Produser Film Batman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler