jpnn.com, JAKARTA - Dua kubu menggelar aksi di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (16/7).
Mereka membawa dua isu yang berbeda terkait Rancangan Undang-Undang.
BACA JUGA: Jokowi Utus 1 Menko dan 5 Menteri Demi Sepucuk Surat soal RUU BPIP
Kubu pertama berasal dari gabungan organisasi muslim seperti Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), dan Persaudaraan Alumni 212 (PA 212).
Mereka menamakan diri sebagai Aliansi Nasional Antikomunis NKRI (Anak NKRI).
BACA JUGA: Sah! Begini Sikap Pemerintah soal RUU HIP
Kubu ini membawa isu menolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Tampak ribuan orang dari kelompok ini hadir. Mereka menggelar aksi di sisi kiri depan gerbang utama Gedung DPR, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta.
BACA JUGA: Mulai Tegang, Kantor DPR Sudah Dikepung dari Depan dan Belakang
Sejumlah spanduk, penuh berisi ungkapan, atau suara hati mereka. Salah satu berisi tuntutan mereka yakni makzulkan Jokowi, tolak RUU HIP dan tolak RUU omnibus law.
Sementara itu, kubu kedua berasal dari gabungan organisasi buruh dan mahasiswa.
Seperti dari Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI), Front Perjuangan Rakyat (FPR), dan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI).
Kelompok dari buruh dan mahasiswa ini menggelar aksi di sisi kanan depan gerbang utama Gedung DPR, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta.
Mereka menggelar aksi untuk menolak Omnibus Law secara keseluruhan.
Di sisi lain, kepolisian melakukan penyekatan ketika dua kubu melakukan aksi secara bersamaan di depan Gedung DPR.
Massa menggelar aksi di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (16/7). Foto: Aristo/jpnn
Korps Bhayangkara menyiagakan ratusan anggota kepolisian tepat di depan gerbang Gedung DPR. Kepolisian juga memasang kawat berduri di sepanjang lebar Jalan Gatot Soebroto. (mg10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan