Dengan Jimat Itu Hambali Mematahkan Kunci Setang dan Tidak Sakit Saat Dipukul

Rabu, 14 Juli 2021 – 14:22 WIB
Kapolsek Cakranegara Kompol Nasrullah (kiri) menujukkan jimat yang kerap digunakan Hambali (tengah) saat beraksi. Foto: Harli/Lombok Post

jpnn.com, MATARAM - MH alias Hambali kembali bertekuk lutut di tangan polisi.

Residivis pencurian kendaraan bermotor yang selalu menggunakan bebadong atau jimat dalam setiap beraksi itu menyerah pada tim opsnal Polsek Cakranegara, Mataram.

BACA JUGA: 5 Kontroversi Ustaz Gondrong, yang ke-4 soal Jimat, Bikin Penasaran

Jimat pria asal Pringgarata, Lombok Tengah itu tak mempan saat berhadapan dengan polisi.

Hambali yang sudah tiga kali masuk bui itu tertangkap setelah beraksi di Perumahan Mahkota, Bertais, Mataram.

BACA JUGA: Empat Pemuda yang Hendak Ikut Aksi 1812 Diamankan, Polisi Sita Badik dan Jimat

"Pelaku ini mencuri sepeda motor Honda Vario di rumah korban,” kata Kapolsek Cakranegara Kompol Nasrullah, Selasa (13/7).

Sepeda motor korban dilengkapi dengan GPS sehingga posisinya mudah terdeteksi.

BACA JUGA: Punya Jimat Lintah, Pembunuh Kanit Reskrim Dikepung, Tegang, Dor!

"Kami tangkap pelaku ini di wilayah Lombok Timur saat mengendarai motor hasil curiannya,” kata Kompol Nasrullah.

Hambali beraksi bersama dua orang rekannya berinisil AS dan MN.

Kini AS dan MN masih dalam pengejaran polisi.

Hambali mencuri sepeda motor di empat TKP. Ada di wilayah hukum Polresta Mataram dan Polres Lombok Barat (Lobar).

"Kami masih berkoordinasi dengan penyidik polres untuk proses pengembangan," kata Nasrullah.

Dia mengatakan, dalam setiap beraksi Hambali selalu menggunakan jimat.

Menurut kepercayaan pelaku, jimat itu sebagai pelindung saat beraksi.

"Jimat itu dibawa untuk melindungi diri agar terhindar dari amukan massa," ujarnya.

Menurut kepercayaan Hambali, jimat tersebut memberikan kekuatan saat beraksi.

Dia dengan mudah bisa mematahkan kunci setang sepeda motor.

Kini Hambali terancam hukuman tujuh tahun penjara. Dia dijerat pasal 363 KUHP.

Sementara itu Hambali mengaku jimat yang dipercaya memberikan kekuatan itu didapatkan dari seseorang.

”Kalau gunakan bebadong bisa lebih kuat dan kalau ada pukulan tidak merasakan sakit,” kata Hambali saat diinterogasi.

Dari pengakuannya, setiap beraksi dia selalu bersama dua rekannya, AS dan MN.

"Saya yang mengambil sepeda motor. Dua teman saya hanya menunggu di luar," kata dia.

Di depan kapolsek, Hambali berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Dia mengaku mencuri karena tidak memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Pekerjaan tidak punya. Penghasilan juga begitu. Ini terakhir kali saya bakal mencuri,” kata Hambali sambil menunduk. (arl/r1)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler