Dengan Simadu, ASN Urus Kenaikan Pangkat tak Lagi Ribet

Kamis, 16 November 2017 – 11:18 WIB
PNS. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, MATARAM - Pemprov NTB berharap jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov NTB akrab dengan Simadu, atau Sistem Informasi Manajemen ASN Terpadu.

Aplikasi data kepegawaian berbasis online itu harus benar-benar dipahami. Agar ke depan pegawai mudah mengajukan kenaikan pangkat.

BACA JUGA: Ratusan Guru Ternyata Sulit Naik Pangkat

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB H Fathurahman menjelaskan, tujuan dibuatnya aplikasi Simadu agar setiap ASN bisa mengupdate data dirinya setiap waktu.

Dengan begitu, ketika mengajukan kenaikan pangkat bisa lebih cepat disampaikan ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

BACA JUGA: Selamat! 771 PNS Naik Pangkat

Aplikasi itu menjawab keterbatasan sistem lama. Di mana pegawai harus mengurus data kepegawaiannya di sub bagian umum.

Selain memakan waktu lama, juga berisiko karena BKN sendiri sudah menggunakan sistem aplikasi yang tidak bisa diganggu bila batas waktu sudah habis.

”Kalau dulu kita masih monoton tidak ada komunikasi dengan sistem, tidak terkoneksi dengan link manapun,” jelas Fathurrahman seperti diberitakan Lombok Post (Jawa Pos Group).

Simadu dibuat agar pegawai lebih peduli kepada karir kepegawaiannya. Mereka bisa memperbarui data dirinya setiap saat dan kapan saja. Tapi tentu tidak sembarangan, sebab ada admin yang akan mengendalikan sistem.

BKD tetap melakukan verifikasi kebenaran data yang dimasukkan, seperti ijazah pendidikan terakhir. ”Intinya ASN dituntut peduli dengan dirinya,” kata Fathurrahman.

Selain aplikasi Simadu, BKD juga membuat Sistem Informasi Manajemen Penataan ASN (Simata). Aplikasi Simata itu lebih diperuntukkan kepada pimpinan.

Melalui sistem itu, para kepala daerah dengan mudah mengenal profil pegawai, sekaligus pemetaan kompetensi para pegawai.

Hal itu dibutuhkan ketika pimpinan akan melakukan perombakan atau pergantian pegawai. ”Dengan Simata, pimpinan memiliki gambaran tentang ASN, baik dari segi kompetensi, pendidikan, rekam jejak, dan pengalaman kerja,” jelasnya.

Dengan demikian seleksi ASN akan lebih kompetitif dan adil. Untuk itu, BKD menggelar pelatihan untuk menyosialisasikan Simata dan Simadu kepada semua ASN.

Sementar itu, Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin mengapresiasi aplikasi Simata dan Simadu.

Diharapkan seluruh OPD menggunakan aplikasi itu dengan optimal. Hal ini akan berdampak positif pada akselerasi pengelolaan kepegawaian di masa mendatang.

Di sisi lain ASN harus siap beradaptasi terhadap kemajuan teknologi. Sehingga meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Ia berharap, aplikasi itu harus ditopang kesiapan sumber daya manusia yang memadi agar berfungsi maksimal.

Karena kesuksesan sebuah program sangat tergantung dari kemampuan orang-orang yang bekerja di belakangnya.

”Sebaik apapun sistem itu tidak akan berhasil bila tidak ada SDM yang bagus,” katanya. (ili/r7)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler