jpnn.com, JAKARTA - Gunarti, seorang perempuan asal Pegunungan Kendeng, Pati, Jawa Tengah, merasa puas bisa bertatap muka lagi dengan Presiden Joko Widodo di acara Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) yang diundang ke di Istana Negara, Rabu (22/3).
Meski sekelebat, Gunarti yang didampingi adiknya Gunarto, sempat menyampaikan uneg-uneg soal penolakan pembangunan pabrik PT Semen Indonesia (PTSI) di Pegunungan Kendeng ke Jokowi.
BACA JUGA: Pemerintah Harus Fasilitasi Demonstrasi Warga Kendeng
Termasuk meminta Jokowi mencabut izin yang telah dikeluarkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Namun, jawaban Presiden Jokowi menurut Gunarti, cukup membuatnya puas karena didengar langsung dari mantan Wali Kota Surakarta itu.
BACA JUGA: Pesan Patmi Petani Kendeng Buat Anaknya....
"(Respons) Pak Jokowi, ya itu kalau mengenai izin ya harus tanyanya sama gubernur," ujar Gunarti mengulangi jawaban presiden, seusai pertemuan tersebut.
Memakai pakaian khas petani pegunungan Kendeng, membawa caping, Gunarti yangberjuang bersama warga desa lainnya lewat aksi mengecor kaki pakai semen sudah melakukan segala cara supaya Ganjar tidak menerbitkan izin baru untuk PTSI.
BACA JUGA: Sepenggal Kisah Patmi, Kartini Kendeng Menyemen Kaki
"Tapi, Pak Ganjar Pranowo setelah mencabut izin karena sudah putusan dari MA untuk PTSI itu, kami menang. Itu 17 Januari 2017 dicabut. Tapi dia mengeluarkan izin baru," ujar Gunarti.
Ditambah lagi dengan jawaban Presiden Jokowi yang didengarnya langsung dalam momen singkat itu.
Sebelumnya, kalimat menyerahkan masalah itu kepada gubernur hanya disampaikan Kepala KSP Teten Masduki atau yang lain.
"Apa yang dikatakan Pak Jokowi sudahlah. Bisa saya terima. Kalau seperti ini kan bukan hanya sekadar "jare" (katanya-red). Kemarin kan kami dengar, itu semua sudah jadi kewenangan gubernur, itu dari Pak Teten. Sekarang saya mendengar langsung dari Pak Jokowinya dan sedih," sebut dia.
"Kalau melihat apa yang dikatakan beliau, Pak Jokowi, rasanya saya sudah kehilangan bapak. Ini benak yang kami rasakan. Dan saya membawa amanah dari desa, kampung kami, dari Jateng," tambahnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Kendeng Dipasung Semen Wafat, Ini Reaksi Istana
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam