Denny Indrayana Masuk Lingkaran Istana

Diangkat Jadi Staf Khusus Presiden Bidang Hukum

Senin, 01 September 2008 – 04:30 WIB
Denny Indrayana.
JAKARTA – Lingkaran dalam Istana Kepresidenan kini memiliki anggota baruPakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana secara resmi telah diangkat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai staf khusus bidang hukum

BACA JUGA: Doktor Asal Jombang Menangkan Kompetisi Teknologi Militer


Keputusan Presiden (Keppres) pengangkatan sebagai staf khusus diterima Denny pada 29 Agustus 2008
Keppres itu diserahkan langsung oleh SBY di kantor presiden

BACA JUGA: Andreas: Aku Paparkan Fakta, Selanjutnya Terserah Anda...


Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng membenarkan pengangkatan Denny Indrayana sebagai staf khusus bidang hukum
’’Penegakan hukum menjadi agenda prioritas presiden

BACA JUGA: Amien Rais Diminta Maju

Karena itu presiden ingin ada staf khusus yang menangani khusus bidang hukum,’’ kata Andi Mallarangeng (31/8).
Menurut Andi, Denny merupakan orang yang tepat untuk duduk di posisi tersebutSelain dikenal sebagai ahli hukum tata negara, kata Andi,  doktor lulusan University of Melbourne, Australia, itu juga dikenal sangat concern dalam pemberantasan korupsi’’Masalah-masalah hukum yang lain Bung Denny juga menguasai,’’ kata Andi.
Sebenarnya SBY sudah memiliki  staf khusus bidang hukum dan penegakan korupsi yang dijabat oleh Sardan MarbunNamun sepertinya SBY kali ini ingin memisah masalah hukum menjadi bidang tersendiri’’Nanti tugasnya menelaah masalah hukum, monitoring, mengkaji rancangan peraturan pemerintah, RUU, atau keppres,’’ kata Andi.
Tugas staf khusus bidang hukum, kata Andi, tidak tumpang tindih dengan tugas dewan pertimbangan presiden bidang hukum, yang dijabat oleh Adnan Buyung Nasution’’Kalau wantimpres sifatnya memberi saran dan nasihat kepada presidenKalau staf khusus merupakan perangkat presiden yang melekat,’’ kata Andi
Selama ini Denny dikenal sebagai pengamat hukum yang kritis terhadap pemerintahLalu mengapa Denny bersedia masuk istana? Alumni  University of Minnesota, Amerika Serikat itu mengatakan dirinya sidah dihubungi Mensesneg Hatta Radjasa sejak sebulan laluWaktu itu Denny tidak langsung menerima tawaran SBY
Baru Jumat lalu (29/8) Denny berkesempatan bertemu SBYSaat itulah Denny menyatakan kesediaannya’’Menurut Saya kalau masuk membantu SBY itu menarikDari sisi pemberantasan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme), pemerintahan SBY patut diapresiasi,’’ kata Denny.
Selain itu, kata Denny, sudah cukup lama dirinya berada di luar sistem pemerintahan’’Saya ingin coba, mungkin lebih efektif kalau berada di dalam,’’ katanya
Denny mengaku dengan masuk sebagai staf khusus, dirinya tidak bisa bebas bicara ke media massa atau di berbagai forum sebagai pengamatApa yang disampaikan ke publik, tentu harus sejalan dengan kebijakan presiden’’Tapi bukan berarti tidak independen lagi,’’ ungkap alumni fakultas hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu
Dengan masuknya Denny, berarti SBY memiliki delapan staf khususSelain Denny, terdapat tujuh staf khususMereka adalah Dino Patti Djalal (Juru Bicara masalah luar negeri), Andi Mallarangeng (Juru Bicara masalah dalam negeri), Sardan Marbun (pemberantasan korupsi), Irvan Edison (pertahanan), Heru Lelono (otonomi dan pemerintahan daerah), Kurdi Mustafa (komunikasi sosial), dan Djali Yusuf (komunikasi politik).
Selain staf khusus, SBY juga memiliki Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R)Unit ini terdiri dari Marsilam Simanjuntak (Ketua), Agus Widjojo, dan Edwin Gerungan
Satu lagi lembaga yang dibentuk SBY adalah dewan pertimbangan presidenAda sembilan anggota wantimpres yang dilantik SBY pada 26 Maret 2007Mereka adalah Ali Alatas (bidang hubungan internasional), Emil Salim (bidang lingkungan dan pembangunan berkelanjutan), Adnan Buyung Nasution (bidang hukum), TB Silalahi (bidang pertahanan dan keamanan), Rachmawati Soekarnoputri (bidang politik), almarhum Sjahrir (bidang ekonomi), Ma'ruf Amin (bidang agama), Subur Budhi Santoso (bidang sosial-budaya), dan Radi A Gany (bidang pertanian)(tom)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Kecelakaan yang Sukses


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler