Densus 88 Buru Penembak Polisi Di Papua

Minggu, 26 Juni 2011 – 06:06 WIB

JAKARTA - Penembakan terhadap anggota polisi Briptu Muhammad Yasin di daerah Puncak Jaya, Papua diduga dilakukan gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM)Detasemen Khusus 88 Anti Teror diterjunkan untuk memburu para pelaku

BACA JUGA: Jogjakarta-Magelang Nyambung Lagi



"Sejak satu jam setelah penembakan, semua sudah bergerak," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar di Jakarta, Sabtu (25/6)
Densus 88 Polda Papua ditambah kompi Brigade Mobil (Brimob) memburu pelaku yang diduga lari ke pegunungan

BACA JUGA: 45 PJTKI Belum Terdaftar



Menurut Boy, Densus 88 Mabes Polri juga siap jika sewaktu-waktu diperlukan untuk membantu Polda Papua
"Yang jelas, penembakan anggota ini masuk katagori teror dan pelakunya harus ditindak," kata mantan Kapolres Pasuruan, Jawa Timur ini

BACA JUGA: Enam Warga Terkena DBD, Rumah Diasapi



Briptu Muhamad Yasin tertembak di kepala sebelah kiri saat berjaga di bandara Mulia, kabupaten Puncak Jaya Jumat (24/06) lalu  Pelaku berjumlah lima orang, dan saat kejadian tiga orang masuk ke dalam pos KP3 udara dan merampas senjata api jenis revolver milik korban, yang dipakai untuk menembaknya.

Sebelumnya Densus 88 pernah berhasil dalam sebuah operasi melawan OPMYakni saat  sukses menyergap Kelly Kwalik, pimpinan tentara pembebasan nasional OPM  di sebuah rumah di daerah Kwangki Lama Mimika, Rabu (16/12/ 2010) dinihari.

Kelly  tewas tertembak oleh Tim Gabungan Detasemen Khusus (Densus) 86 Mabes Polri dan Polda Papua serta Brimob Detasemen B Polda PapuaKorban meninggal setelah pangkal paha kirinya tertembus peluru aparat dan tidak tertolong karena kehabisan darah.

Menurut bupati Puncak Jaya Lukas Enembe dalam presentasinya di Polda Papua yang dihadiri tim Mabes Polri  beberapa waktu lalu, kekuatan OPM di wilayahnya ada sekitar 300 orangMereka terbagi menjadi tiga kelompok serta dipimpin langsung oleh Goliath Tabuni sebagai pimpinan tertinggi bersama dua bawahannya yaitu Warius Telenggen, dan Hengky Wonda

Tiga kelompok ini dipersenjatai 26 senjata hasil rampasan dari berbagai tempat seperti di Timika, Wamena dan Puncak JayaKelompok tersebut diduga sekarang berkumpul di markas Tingginambut, dengan dilengkapi berbagai jenis senjata api, seperti M16, AK dari China dan SS1

Saat ini,  Goliat Tabuni tetap menjadi pimpinan tertinggi kemudian di bawahnya ada Warius TelenggenSelain itu, juga ada pimpinan Hengki Wonda, dan terbagi dalam tiga kelompok.(rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RS Gajah Lampung Terbesar di Asia Tenggara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler