jpnn.com, JAKARTA - Polri melalui Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror belakangan ini gencar menangkap terduga teroris di berbagai daerah. Menurut Wakapolri Komjen Syafruddin, langkah itu dilakukan dalam rangka mengantisipasi dan pengembangan kasus teror sebelumnya.
Selain itu, Polri juga berupaya menjaga stabilitas keamanan dalam negeri menjelang peringatan HUT RI ke-72 pada Kamis (17/8) mendatang. Menurutnya, tugas Polri tidak hanya menjaga kondisi keamanan tetapi juga mencegah teror.
BACA JUGA: Pendiam dan Ubah Penampilan, Terduga Teroris Berbaju Gamis dan Celana Cingkrang
"Bukan hanya teror, banyak hal yang menyangkut stabilitas keamanan dalam rangka 17 Agustus. Memang, stabilitas keamanan perlu distabilkan," kata Syafruddin di kompleks Istana Negara Jakarta, Selasa (15/8).
Berkaitan dengan penangkapan terduga teroris di sejumlah daerah, katanya, hal itu dilakukan untuk pengembangan kasus sebelumnya. Operasi penangkapan atas terduga teroris antara lain dilakukan di Tegal, Jawa Tengah dan Rokan Hiilir, Riau.
BACA JUGA: Densus 88 Ringkus Dua Pria Tegal, Begini Kronologisnya
"Itu pengembangan kejadian sudah lama. Bom Kampung Melayu, bom panci Bandung, itu masih pengembangan belum selesai. Dikembangkan terus," jelas dia.
Mantan Kadiv Propam Mabes Polri itu menegaskan, pemburuan jaringan teroris juga sampai ke penyandang dananya. Sebab, tidak ada operasi apa pun tanpa disokong pendanaan.
BACA JUGA: Terduga Teroris Hanya Bercelana Pendek saat Dibekuk Densus 88
"Operasi teroris itu pasti ada dananya tidak mungkin tidak. Oleh karena itu operasinya sampai dengan pengadaan logistik dan kekuatan logistik," tambah dia.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tukang Servis Barang Elektronik Jadi Terduga Teroris
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam