Densus Ciduk Dua Terduga Teroris di Lampung

Kamis, 18 Agustus 2016 – 03:53 WIB
Ilustrasi. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - GUNUNGSUGIH – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror manangkap dua orang terduga teroris di Dusun 1 Tirtokencono, Kampung Tanggulangin, Kecamatan Punggur, Lamteng, Bandarlampung, Senin (15/8).

Keduanya yakni Dwi Atmoko (35) dan Abu Sufyan (24). Mereka diamankan dari sebuah rumah kontrakan sekitar pukul 14.00 WIB. Dari informasi yang dihimpun Radar, keduanya diduga ada sangkut pautnya dengan jaringan Santoso. Dari operasi penggerebekan itu, petugas mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga untuk merakit bom. 

BACA JUGA: Bu Susi Resmikan Pusat Komando Pemberantasan Illegal Fishing di Natuna

Dari penuturan Joni (35), pemilik bengkel yang tinggalnya tak jauh dari rumah kontrakan keduanya, penggerebekan diawali dengan kedatangan tiga unit mobil. Dari mobil keluar belasan orang bersenjata lengkap. 

Mereka langsung melakukan pengepungan terhadap rumah bercat merah muda tersebut. Tak lama kemudian, Dwi dan Abu dibawa keluar rumah. ’’Saya lagi bekerja, tahu-tahu ada sekitar tiga mobil. Dua orang masuk ke dalam rumah bersenjata dan langsung menangkap dua penghuni rumah kontrakan itu," katanya seperti diberitakan Radar Lampung (Jawa Pos Group), hari ini (18/8).

BACA JUGA: Ketika Waria Ikut Lomba Dayung HUT RI, Seru... Lucu... Heboh!

Menurutnya, para aparat bersenjata tersebut menggunakan pakaian kemeja. Dia tak menduga kalau sipil bersenjata tersebut adalah pasukan Densus 88. ’’Mereka pakai kemeja. Tapi bawa senjata,” katanya. 

Diketahui, rumah yang cukup besar itu sudah lama dikontrakkan. ’’Sekitar 4-5 tahunan. Dipakai buat bisnis Warnet Az Zahra," ungkapnya.

BACA JUGA: Mahasiswi Cantik yang Pamer Dada Itu Dijerat Pasal Berlapis

Joni menuturkan, Dwi dan Abu sudah lama tinggal di Dusun 1 Tirtokencono. Keduanya juga dikenal bergaul baik dengan warga. Tetapi, mereka irit bicara. 

’’Kalau bergaul sih baik. Tetapi, kedua orang itu  sering keluar malam. Masalah bicara agak tertutup, tidak seperti warga biasanya. Apalagi kalau malam langsung ditutup pagar dan dikunci,” ujarnya.

Karni, tetangga lainnya, mengatakan, keduanya berperilaku sopan dan baik. Bahkan ketika hari raya Idul Fitri lalu, keduanya memberi bingkisan pada orang-orang tak mampu. ’’Kami tidak tahu kalau itu terduga teroris. Tampaknya biasa saja,” kata dia. 

Rumah kontrakan itu sendiri milik orang tua Kepala Kampung Tanggulangin Rumiyati. Dia diketahui istri anggota DPRD Lampung Midi Iswanto. Rumiyati menyatakan, Dwi dan Abu bukanlah warga asli Kampung Tanggulangin. 

Ia mengaku lupa sejak tahun berapa keduanya mengontrak. Tetapi dalam perkiraannya sudah 5 tahun. ’’Karena sebelum orang tua saya meninggal dunia 2013 lalu, mereka sudah mengontrak. Saya tak tahu banyak dengan mereka,” ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Midi Iswanto mengaku belum tahu ada penggerebekan di rumah mertuanya. ’’Baru tahu informasinya saya,” ucapnya singkat. 

Terpisah, Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin membenarkan adanya operasi Densus 88 Antiteror di wilayah Lamteng. Dikonfirmasi semalam, Dang Ike –sapaan akrabnya– menyatakan, keduanya masih dalam pemeriksaan intensif. Hanya, ia tak menjelaskan di mana keberadaan kedua orang tersebut saat ini. 

’’Kalau untuk adanya laporan terduga teroris yang ditangkap, kami telah menerima. Tetapi untuk menjelaskan kronologis penangkapan bukan kami, melainkan pihak Densus. Sampai sekarang masih diperiksa,” katanya via ponsel. 

Lantas, apakah benar keduanya termasuk dalam jaringan Santoso? Dang Ike enggan berkomentar. Yang pasti, lanjutnya, tim dari Polda Lampung turut membantu operasi penggerebekan di Lamteng. 

’’Masih didalami. Untuk tim yang melakukan itu (operasi penggerebekan, Red) gabungan dari kami dan tim Densus 88,” pungkasnya. 

Diketahui, Densus 88 Antiteror sudah beberapa kali menggelar operasi penggerebekan di Lampung. Pada Selasa (2/2) lalu, Densus 88 membekuk  Edi Santoso (40) di sebuah rumah di Jl. Selat Malaka V RT 8 Kampung Telukjaya, Kelurahan Panjang Selatan, Kecamatan Panjang, Bandarlampung. 

Edi diduga terkait dengan kelompok Abu Roban, mantan Amir Mujahidin Indonesia Barat. Edi juga disebut-sebut pernah bergabung dengan Santoso, amir Mujahidin Indonesia Timur yang sudah tewas ditangan petugas beberapa waktu lalu. 

Lalu pada 10 Mei 2013 silam, Densus 88 menggerebek dua rumah di Kecamatan Tanjungsenang, Bandarlampung, dan di. Jl. Jetis Dusun 3A Karanganyar, Lampung Selatan. Dari penggerebekan itu, Densus mengamankan satu orang bernama Adin. Dia diduga terlibat jaringan kelompok Abu Roban. (sya/cw4/c1/wdi/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Depan Dipastikan tak Ada Pengangkatan PNS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler